Suksesi Wakil Bupati Muara Enim
Sumarni, Istri Ahmad Yani Paling Berpeluang Jadi Wabup Muara Enim, Pengamat Politik Ungkap Hal Ini
Tentu masyarakat daerah itu, takkan melupakannya. Ironisnya para elite politik merespon permasalahan ini biasa biasa saja, terkhusus elite.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerhati politik Sumsel Bagindo Togar Butar Butar menilai, usulan rekomendasi sejumlah partai politik bagi keluarga mantan Bupati Muara Enim Ahmad Yani sebagai bakal calon Wakil Bupati Muara Enim, dianggap mencederai hati rakyat Muara Enim sendiri.
Mengingat Ahmad Yani sendiri, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus korupsi penyalahgunaan APBD Muara Enim.
"Sungguh miris membaca berita tersebut. Lagi- lagi, para elte politik lokal dan daerah tak memiliki sensitivitas publik. Bagaimana tidak, bukan Ibu Hj Sumarni yang merupakan Istri dari pada Ahmad Yani terpidana kasus korupsi semasa menjabat jadi Bupati Kabupaten Muara Enim, yang baru diembannya hanya 1 tahun," kata Pengamat Politik Bagindo, Sabtu (23/1/2021).
Diterangkan Bagindo, apa yang dilakukan Ahmad Yani selaku Bupati Muara Enim sendiri telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, berupa penyalahgunaan jabatannya guna memperkaya diri sendiri. Perilaku yang dirasa sangat melukai dan mengecewakan warga kabupaten Muara Enim.
"Tentu masyarakat daerah itu, takkan melupakannya. Ironisnya para elite politik merespon permasalahan ini biasa biasa saja, terkhusus elite Partai Demokrat dan PKB, sebagai parpol pengusung utama Ahmad Yani - Juarsyah kala bertarung dalam Pilkada 2018. Dimana para elite parpol Demokrat dan PKB hanya memahami instrumen politik, dari aspek legal formal, prosedural dan implementasi kepentingan politik semata," jelasnya.

Ditambahkan Bagindo, rekomendasi bagi Hj Sumarni yang notabanenya istri Ahmad Yani, menjadi pertanyaan sejumlah pihak apakah partai Demokrat tak memiliki Kader yang lebih pantas untuk mamperoleh jabatan publik tersebut?
"Mengapa harus memprioritaskan Hj Sumarni, sang Istri Ahmad Yani? Jelas, sangat minim akan pengalaman dan pemahaman politik tentang lembaga pemerintahan darah. Bukankah lebih terhormat bila memberi kesempatan terhadap kader partai Demokrat yang berkualitas secara moral, intelektual dan sosial. Serta tak akan lagi mengecewakan masyarakat Muara Enim untuk ke dua kalinya," tuturnya.
Dilanjutkan Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes) ini, tentu saja semuanya nanti tetap dengan menyesuaikan mekanisme penetapan Bupati dan Wakil Bupati di DPRD setempat nantinya.
" Semoga muncul kesadaran baru, juga harapan baru bagi rakyat kabupatena Muara Enim," tukasnya.
Sebelumnya, peta politik perebutan kursi bakal calon Wakil Bupati Muara Enim pengganti antar waktu (PAW) periode 2019-2024 mulai bergulir.
Sedikitnya sudah ada empat nama yang muncul dan diisukan akan diusulkan ke Bupati Muara Enim oleh partai politik pengusung yakni Demokrat, PKB dan Hanura saat pencalonan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim Ir H Ahmad Yani MM - H Juarsah SH, Kamis (21/1/2021).
Sedikitnya ada empat nama yang digadang-gadang akan bersaing memperebutkan kursi Cawabup Muara Enim yakni Hj Sumarni Ahmad Yani dari Partai Demokrat, lalu beredar informasi Hj Sumarni Ahmad Yani dan Novriadi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dua nama dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merebak isu yakni Hendri Zainudin (pengurus Partai Hanura Provinsi Sumsel) dan H Rinaldo (birokrasi).
Nama Hj Sumarni sendiri dikabarkan paling berpeluang besar untuk posisi Muara Enim 2, mengingat kepentingan politik yang kuat.