Berita Muratara
Masih Ada Anak-anak Suku Anak Dalam di Hutan tak Sekolah, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Muratara
Anak-anak dari Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) perlahan terlepas dari belenggu kebodohan.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Anak-anak dari Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) perlahan terlepas dari belenggu kebodohan.
Mereka diselamatkan pemerintah daerah setempat dengan diberikan pendidikan ilmu pengetahuan umum maupun agama.
Mereka yang sebelumnya tak tahu apa-apa, kini sudah bisa berhitung, membaca dan menulis.
Pemkab Muratara telah mendirikan asrama khusus bagi anak-anak Suku Anak Dalam yang sebelumnya tinggal di hutan.
"Kami menyebutnya memanusiakan manusia secara manusiawi," kata Kepala Dinas Sosial Muratara, Zainal Arifin kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (23/1/2021).
"Mereka bukan orang lain, mereka saudara kita, mereka bagian dari kita. Kita doakan kelak mereka menjadi orang-orang hebat," timpal Zainal.
Ia menuturkan, menyelamatkan anak-anak Suku Anak Dalam yang tinggal di hutan menjadi tantangan tersendiri baginya.
Keinginan pemerintah adalah masa depan mereka yang lebih berpendidikan dan modernisasi.
"Mereka tinggal di hutan, tidak tahu apa-apa, karena tidak sekolah. Alhamdulillah sekarang sudah banyak kemajuan," kata Zainal.
Ia mengungkapkan, asrama khusus anak-anak Suku Anak Dalam dilengkapi fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, dan lain-lain.
Selain itu pemerintah juga memberikan fasilitas lain untuk menunjang kreativitas anak-anak Suku Anak Dalam.
"Kita gali kreativitas mereka, mereka kita ajarkan membuat kerajinan tangan, berkebun, berniaga, usaha."
"Supaya setelah mereka keluar dari asrama ini, mereka bisa hidup mandiri seperti masyarakat umum lainnya," kata Zainal.
Ia menambahkan, lebih dari 100 anak baik tingkat SD, SMP maupun SMA yang mendapatkan pembinaan di asrama khusus tersebut.
Zainal mengakui anak-anak Suku Anak Dalam yang dibina di asrama itu belum seluruhnya yang ada di Kabupaten Muratara.