Kecelakaan Sriwijaya Air
Gambar Pesawat dan Tulisan di Kamar Kapten Didik Gunardi Buat Heran Keluarga, Awal Mula jadi Pilot
Didik menumpang Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak, bersama lima crew dan rencananya pada Minggu (10/1/2021), dia menerbangkan pesawat Nam A
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSTIKAJAYA - Cerita keluarga terkait sosok Kapten Didik Gunardi (49) yang menjadi salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Diketahui, Kapten Didik Gunardi merupakan pilot maskapai Nam Air sejak 2014 silam,
Ia masuk dalam daftar manifest pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Didik menumpang Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak, bersama lima crew dan rencananya pada Minggu (10/1/2021), dia menerbangkan pesawat Nam Air tujuan Solo atau Surabaya.
Ayah lima orang anak ini sudah merintis karier sebagai pilot sejak 1993, cita-cita bekerja di dunia penerbangan sudah tertanam sejak kecil.
Baca juga: Pesan Kapten Afwan Diungkap Mantan Pramugari Sriwijaya Air, Momen Berharga Pratiwi Sebelum Resign
Baca juga: Seorang Anggota TNI Menangis Tunjukkan Tangan Anak Putus di Kantor Polisi : Tolong Saya, Bapak
Baca juga: Kita Milik Allah, Jadi Kapan Allah Memanggil Mul, Kita Tidak Bisa Berbuat Apa-apa
Hal ini diceritakan kakak kandungnya Inda Gunawan (57), saat dijumpai di rumah duka kediaman Didik di Perumahan Vida Bumipala RT08/11 Pedurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi.
"Iya, jadi adik saya ini sudah punya cita-cita menjadi pilot sejak masih sekolah, padahal dari keluarga besar belum ada yang menjadi pilot," kata Inda.
Sewaktu Didik menempuh pendidikan SMA, dia pernah menunjukkan minatnya menjadi seorang pilot dengan membuat gambar pesawat di dinding kamar.
"Dia itu pernah gambar Pesawat di kamarnya, ada tulisannya, ini yang bikinan saya heran sampai sekarang, 'Merpati Way of Life'," ungkap Inda.
Baca juga: Ma, Mia Mau Berangkat, Chat Pramugari Sriwijaya Air ke Ibu, Biasanya Telepon, Permintaan Terakhir

Selepas SMA, pria kelahiran Pekalongan itu lanjut pendidikan umum di salah satu kampus di daerah Jawa Tengah.
Saat itu, Didik belum menjalankan jenjang pendidikan yang berkaitan dengan dunia penerbangan.
Namun ketika masuk semester genap, diam-diam Didik mendaftar beasiswa untuk sekolah penerbangan yang dibuka salah satu maspakai terkenal di masanya, Merpati Airline.
"Pada saat itukan maskapai yang cukup dikenal Merpati ya, nah itu juga yang bikin saya heran adik saya ini gambar pesawat di kamarnya karena memang dia terobsesi sama maskapai itu," terang dia.
Didik yang mendaftar diam-diam beasiswa sekolah penerbangan sontak membuat kaget keluarga, dia memutuskan berhenti kuliah demi menggapai cita-citanya.