Kecelakaan Sriwijaya Air

Sering Juara Kelas, Indah Halimah Putri Kebanggaan Sang Adik, 'Terimakasih Sudah Menjadi Panutanku'.

Iya dari dulu waktu ayuk (Kakak perempuan, red) sekolah memang pinter, dan sering juara kelas juga.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
FACEBOOK INDAH HALIMAH PUTRI
Foto Indah Halimah Putri (dua dari kanan) dan suaminya Rizki Wahyudi (kanan) semasa hidup bersama orangtua dan kerabat. Indah dan Rizki bersama anak dan dua anggota keluarga lain meninggal pada musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Sering menjadi juara kelas di masa kecilnya, Indah Halimah Putri (26), satu dari korban tewas pada musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJY 182 menjadi panutan sang adik.

Jatuhnya pesawat milik Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak masih jadi perbincangan hangat di seluruh negeri.

Pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta itu membawa 50 penumpang dan 12 orang kru hilang kontak di perairan kepulauan seribu.

Dalam tragedi naas tersebut terdapat satu keluarga yang menjadi korban yakni Indah Halimah Putri (26), Rizki Wahyudi (27), putranya Arkana Nadhif (7 bulan), mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki bernama Nabila Anjani.

Hingga lebih dari 24 jam setelah hilangnya pesawat, masih belum ditemukan penumpang dan kru yang ditemukan selamat maupun meninggal dunia, Senin (11/1/2021).

"Kami juga masih terus menunggu informasi mengenai nasib keluarga yang ikut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air tersebut," jelas Nabila Fitria Putri (19) adik ke tiga korban.

Mengingat masa kecil kakak sulungnya, Nabila sangat bangga dengan sosok kakak yang juga menjadi panutan dalam menuntut pendidikan.

Selama duduk di bangku sekolah, Indah Halimah Putri, lahir di Sungai Pinang lahir pada 1 Oktober 1994 dikenal sebagai anak cerdas dan berprestasi.

"Iya dari dulu waktu ayuk (Kakak perempuan, red) sekolah memang pinter, dan sering juara kelas juga," ungkapnya menceritakan kenangan bersama.

Selain berprestasi, Nabila menjelaskan jika kakaknya kerap mengajarinya saat diberikan pekerjaan rumah (PR) oleh guru disekolah.

"Pokoknya hampir setiap ada PR, aku selalu diajari Ayuk terutama untuk soal itung-itungan," terang anak yang kini telah masuk Semester 2 bangku perkuliahan.

Tidak sampai di situ, Indah juga lah yang mensupport Nabila agar semangat belajar sehingga bisa diterima di Universitas terkemuka di Sumatera Selatan.

"Waktu aku masih SMA dulu, dia berpesan kalau aku harus diterima di Universitas Sriwijaya. Setelah lulus aku langsung diajak untuk mendaftar ke Unsri dan berhasil lulus. Terimakasih telah menjadi panutanku," bebernya.

Kesedihan terus dirasakan keluarga Indah Halimah Putri alias Puput (26 tahun), penumpang asal Ogan Ilir di pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang jatuh pada 9 Januari lalu.

Indah tak sendirian, ia bersama empat orang lainnya yakni suaminya yang bernama Rizki Wahyudi (27 tahun), putranya Arkana Nadhif (7 bulan), mertua bernama Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki bernama Nabila Anjani.

Doa Bersama untu Keselamatan 

Begitu mengetahui Indah beserta rombongan perjalanan masuk dalam daftar penumpang pesawat yang jatuh di Kepulauan Seribu, ayahanda Puput, sapaan Indah bertolak ke Jakarta pada Minggu, 10 Januari kemarin.

Keluarga Indah di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, juga telah menggelar doa bersama untuk keselamatan Indah dan keempat orang lainnya.

Indah sendiri merupakan putri sulung pasangan Ridwan (55 tahun) dan Yusrilanita (48 tahun).

Anak pertama dari empat bersaudara ini lahir di Sungai Pinang pada 1 Oktober 1994.

Indah kecil mengenyam pendidikan di bangku SDN 1 Sungai Pinang yang tak jauh dari kediamannya.

Setelah lulus, Indah sekolah di MTSN 2 Ogan Ilir di Tanjung Raja.

Lulus di tahun 2009, di tahun yang sama, Indah melanjutkan pendidikan di MAN 3 Pakjo, Palembang.

Berikutnya pada tahun 2012, Indah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan D3 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Fatah Palembang.

Setelah wisuda pada Januari 2016, komunikasi antara Indah dan rekan-rekannya tetap berjalan.

Pernikahan Indah dengan Rizki pada 18 Agustus 2018 lalu, juga semakin menguatkan silaturahmi Indah teman-teman semasa sekolah maupun kuliah dulu.

Hingga kabar mengejutkan tiba pada 9 Januari 2021 lalu.

Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang membawa 50 penumpang dan 12 kru, jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Kabar pesawat jatuh ini pun langsung tersebar ke seluruh penjuru negeri.

Keluarga dan kerabat yang mengetahui Indah beserta rombongan keluarga termasuk dalam pesawat tersebut, sangat kaget dan tak menyangka.

Seli, saudara Indah di Sungai Pinang mengaku tak menyangka ibu satu anak itu termasuk penumpang Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh.

"Dia (Indah) masih keluarga dengan saya. Kami juga sama-sama kuliah di UIN Raden Fatah, hanya beda fakultas saja," kata Seli kepada TribunSumsel.com, Senin (11/1/2021).

Sementara adik bungsu Indah, Azzahra Zenita Putri mengungkapkan kerinduan sosok kakak yang sering memberinya hadiah boneka itu.

"Kakak cepat pulang. Aku pengen dibelikan boneka lagi," ungkap Azzahra di kediamannya di Sungai Pinang.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved