Kecelakaan Sriwijaya Air
Cerita Paulus Yulios Kollo Hampir jadi Penumpang Sriwijaya SJ 182 yang Jatuh, Batal Gegara Swab Test
Diketahui, nama Indra Wibowo dan Paulus telah termaktub dalam manisfes (daftar isi muatan pesawat) Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Cerita Paulus Yulios Kollo yang hampir jadi penumpang Pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021).
Paulus memilih membatalkan berangkat dengan pesawat dan memilih via kapal laut untuk menuju Pontianak.
Padahal ia dan rekannya sudah masuk manifest calon penumpang Pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak
Paulus membatalkan penerbangannya itu lantaran hanya karena biaya swab test Covid-19 yang nominalnya, lebih tinggi dibading harga tiket pesawat tersebut.
"Saya membatalkan penerbangannya karena biaya swab-nya lebih mahal dibanding harga tiketnya," kata Paulus, saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Lambaian Tangan Ratih Sebelum Naik Sriwijaya Air SJ 182, Buat Kakak Menangis : Pulang Dulu Ya
Baca juga: Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Meledak, Menggelegar Getarkan Kaca: Ya Allah, Suara Apa Itu

Cerita bermula pada Senin (4/1/2021), Paulus hendak menuju Pontianak bersama rekannya, Indra Wibowo, guna mengurusi pekerjaan.
Diketahui, nama Indra Wibowo dan Paulus telah termaktub dalam manisfes (daftar isi muatan pesawat) Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Dalam manifest tersebut, nama mereka bersama tiga penumpang lainnya dicoret dengan garis kuning.
Namun, belum diketahui ketiga nama lainnya membatalkan penerbangannya atau tidak.
Ketiganya yakni Aisah Dewi Handayani, Rifqi Maulana, dan Yulianto.
Paulus melanjutkan, semula dirinya telah berangkat dari Makassar menuju Jakarta guna kepentingan transit sementara, yang nantinya akan berlanjut ke Pontianak.
Mereka terbang dari Makassar menuju Jakarta menggunakan pesawat Sriwijaya, berlangsung pada Senin (4/1/2021).
"Saya dari Makassar naik pesawat Sriwijaya juga pada tanggal 4 Januari 2021. Tapi dari sana (Makassar) hanya disyaratkan melakukan rapid antigen saja," beber Paulus.

"Saya dengan Indra Wibowo akhirnya ikut rapid antigen karena biayanya terjangkau. Berangkatlah kami dan tiba di Jakarta pada hari yang sama," lanjutnya.