Kecelakaan Sriwijaya Air
Breaking News: Dengan Dipapah Ibunda Indah Halimah Putri Jalani Tes DNA, Satu Keluarga Korban SJY182
Kedatangan Yusrilanita adalah untuk menjalani proses antemortem oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Sumsel
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Yusrilanita, ibu kandung Indah Halimah Putri (26 tahun), penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, tampak begitu lemas setibanya ia di rumah sakit Polri M Hasan Palembang, Senin (11/1/2021).
Kedatangan Yusrilanita adalah untuk menjalani proses antemortem oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Sumsel terkait pesawat jatuh yang dialami anaknya.
Dengan berurai air mata, perempuan paruh baya itu berjalan sembari dirangkul oleh polisi dan seorang anggota keluarganya.
Tampak beberapa petugas juga berusaha menenangkan Yusrilanita serta memberikan dukungan moril terhadapnya.
Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol Syamsul Bahar mengatakan, proses antemortem yang dijalani Yusrilanita merupakan bagian dari pemeriksaan terhadap keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh beberapa waktu lalu.
"Ibunda kandung dari Indah, hari ini akan kita ambil semua data antemortem yang ada terkait data medis, data gigi dan penunjang data antemortem lainnya," ujarnya.
Hingga saat ini, baru Yusrilanita yang menjalani pemeriksaan antemortem.
Selanjutnya, ia juga akan menjalani pemeriksaan tes DNA. "DNA yang sudah kita periksa akan dikirimkan ke Mabes Polri," ujarnya.
Kesedihan Keluarga
Jatuhnya pesawat milik Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Jakarta - Pontianak masih jadi perbincangan hangat di seluruh negeri.
Dalam tragedi tersebut terdapat satu keluarga yang menjadi penumpang yakni Indah Halima Putri warga Ogan Ilir bersama suami, anak, mertua serta keponakannya.
"Kami juga masih terus menunggu informasi mengenai nasib keluarga yang ikut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air tersebut," jelas Nabila Fitria Putri (19) adik ketiga Indah, Minggu (10/1/2021) malam.
Mengingat masa kecil kakak sulungnya, Nabila sangat bangga pada sosok kakak yang juga menjadi panutan dalam menuntut pendidikan.
Bagaimana tidak selama masih duduk di bangku sekolah, Indah dikenal cerdas dan berprestasi.
"Iya dari dulu waktu ayuk (Kakak perempuan-red) sekolah memang pintar, dan sering juara kelas juga," ungkapnya menceritakan kenangan bersama.