Kebiasaan Ngupil Disebut Bisa Tingkatkan Resiko Tertular Varian Baru Covid-19, Begini Penjelasannya
Kebiasaan Ngupil Disebut Bisa Tingkatkan Resiko Tertular Varian Baru Covid-19, Begini Penjelasannya
Adapun kontak darurat KBRI Tokyo adalah +818035068612, +818049407419 dan kontak darurat KJRI Osaka adalah +818031131003.
****
Kota di China Lakukan Lockdown
Sementara itu, Ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Hebei, China, melarang orang pergi ke luar kota pada Kamis (7/1/2021) dalam upaya mengekang penyebaran virus corona baru.
Hebei menyumbang 51 dari 52 kasus lokal yang Komisi Kesehatan Nasional laporkan pada Kamis.
Dua kali lipat lebih dari 20 kasus di provinsi, yang mengelilingi Beijing, sehari sebelumnya.
Mengutip Channel News Asia, pihak berwenang di Shijiazhuang, rumah bagi 11 juta orang, telah meluncurkan pengujian massal dan melarang pertemuan untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Selain melarang orang meninggalkan kota, orang dan kendaraan dari daerah-daerah di Shijiazhuang yang dianggap berisiko tinggi tidak diizinkan meninggalkan distrik mereka.
Mode Masa Perang
Warga mengenakan masker di Beijing
Hebei memasuki "mode masa perang" pada Selasa (5/1). Ini berarti, tim investigasi akan dibentuk di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten untuk melacak kontak dekat dari mereka yang dinyatakan positif.
Televisi pemerintah China sebelumnya melaporkan, Shijiazhuang telah melarang penumpang turun di stasiun kereta utama.
Kota itu sebelumnya meminta para penumpang untuk menunjukkan hasil tes asam nukleat Covid-19 negatif yang diambil dalam 72 jam sebelum naik kereta atau pesawat di Hebei.
Total kasus baru virus corona di China mencapai 63 termasuk kasus impor pada Kamis (7/1), melonjak hampir 2 kali lipat dari 32 infeksi sehari sebelumnya. Angka itu merupakan kenaikan terbesar dalam kasus harian sejak mencatat 127 infeksi pada 30 Juli lalu.
Alasan China belum izinkan tim WHO masuk ke Wuhan
Sebelumnya, pihak otoritas China mengatakan, masih bernegosiasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai tanggal dan rencana perjalanan untuk kunjungan para ahli internasional yang menyelidiki asal-usul virus corona baru.
Pernyataan China itu keluar setelah Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam Beijing karena tidak memberikan izin untuk misi tersebut.
Posisi China dalam memburu asal-usul pandemi "selalu terbuka dan bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam jumpa pers Rabu (6/1), seperti dilansir Channel News Asia.
Dia menyebutkan, China memiliki kerjasama yang erat dengan WHO.
Tapi, “Masalah asal sangat kompleks. Untuk memastikan pekerjaan kelompok ahli global di China berhasil, kami perlu menjalankan prosedur yang diperlukan dan rencana konkret yang relevan. Saat ini, kedua belah pihak masih dalam negosiasi,” ungkap Hua.
“Saya mengerti, ini bukan hanya masalah visa dan tanggal serta rencana perjalanan yang sebenarnya. Kedua belah pihak masih menjalin komunikasi yang erat," imbuh dia.
Menurut Hua, pakar penyakit China saat ini sedang sibuk dengan beberapa kluster dan wabah skala kecil yang terjadi di negeri ginseng dalam beberapa minggu terakhir.
“Para ahli kami sepenuh hati berada dalam pertempuran menegangkan untuk mengendalikan epidemi,” ujarnya.
Tim ahli internasional rencananya mengunjungi Wuhan pada Januari, tempat pandemi pertama kali muncul setahun lalu.
Tedros mengungkapkan pada Selasa (5/1), anggota tim mulai berangkat dari negara asalnya selama 24 jam terakhir sebagai bagian dari kesepakatan antara WHO dan Pemerintah China.
"Hari ini, kami mengetahui pejabat China belum menyelesaikan izin yang diperlukan untuk kedatangan tim di China," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa seperti dikutip Channel News Asia.
"Saya sangat kecewa dengan berita ini, mengingat dua anggota telah memulai perjalanan mereka dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir, tetapi telah melakukan kontak dengan pejabat senior Tiongkok," ujar dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Varian Baru Virus Corona (Covid-19) Kembali Menyerang Dunia, Hentikan 3 Kebiasaan Buruk Ini