Kemensos Buka Suara Soal Mensos Risma Dituding Temui Gelandangan Adalah Settingan, Ungkap Bukti Ini
Terdapat tudingan bahwa aksi Risma tersebut merupakan hasil rekayasa atau settingan.
"Setau kami Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh (panjang), kalau ada (tunawisma di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," ujar Riza.
Dia mengatakan masalah tunawisma bukan hanya terjadi di Jakarta tetapi di seluruh kota besar di Indonesia. Bahkan, di negara maju pun ada masalah sosial tunawisma.
Blusukan Risma mendapat dukungan, terutama dari kader sesama partai tempat Risma bernaung, yaitu PDI-P. Salah satunya dari Sekertaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak.
"Sekarang persoalan yang namanya tunawisma ini kan makin berkembang. Kenapa? Lurah, Dinas Sosial, mereka malas turun ke bawah," ujar Johnny.
Dia mengatakan, semestinya masalah tunawisma di Jakarta bisa diselesaikan Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang tertinggi di Indonesia, diharapkan tidak bersilat lidah dengan masalah tunawisma yang ditemukan Risma.
"Saran saya adalah sudahlah Pemprov DKI Jakarta ini enggak perlu bersilat lidah," kata Jhonny.
Cara Risma menemui tunawisma, bahkan di tempat yang paling tidak disangka sekalipun di Jakarta, menurut Johnny, merupakan cara memimpin yang baik.
Turun langsung mengatasi masalah yang terjadi dan tidak berdiam diri. Pemprov DKI diharapkan bisa berlaku seperti Risma yang langsung turun tangan dan memberikan ketenangan kepada warganya.
"Pemimpin yang baik dia enggak perlu seperti itu (bersilat lidah), dia langsung turun tangan. Masyarakat juga akan tenang," kata Johnny.
Dukungan juga datang dari Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto yang menilai blusukan merupakan karakter Risma yang memang sering dilakukan saat masih menjabat Wali Kota Surabaya.
Dia mengatakan, Risma membangun harapan bahwa masyarakat miskin tidak merasa ditinggalkan oleh negara dan terbukti membawa kemajuan berpihak juga ke rakyat kecil di Kota Surabaya.
"Bu Risma juga kan belum lama dilantik (menjadi Mensos), jadi karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin yang terpinggirkan yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto.
Hasto juga mengatakan, kegiatan blusukan Risma tidak hanya dilakukan di Jakarta. Risma sempat berkunjung ke Ponorogo Jawa Timur untuk bertemu dengan penyandang disabilitas pada akhir tahun 2020.
Namun komentar bernada kontra juga bermunculan, antara lain datang dari Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, yang menilai blusukan risma dikemas berlebihan sehingga tidak elok di mata publik.