AS Memanas, Seorang Wanita Dikabarkan Tewas Dalam Aksi Demo Gedung Capitol, Reaksi Donald Trump

Sebelumnya, presiden 74 tahun itu berkicau tidak meminta massa untuk meninggalkan Gedung Capitol, tempat parlemen berkantor.

Editor: Weni Wahyuny
(AFP PHOTO/JOSEPH PREZIOSO)
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka menerobos masuk Gedung Capitol, Washington DC, paa 6 Januari 2021. Bentrokan terjadi setelah massa berusaha menghentikan kemenangan Joe Biden. 

"Kongres AS adalah kuil demokrasi. Menyaksikan adegan malam ini di #WashingtonDC sungguh mengejutkan," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak warga AS untuk menghormati hasil pemilihan November.

Seruan yang digaungkan oleh Presiden Parlemen Eropa David Sassoli, yang menambahkan, "Kami yakin AS akan memastikan bahwa aturan demokrasi dilindungi."

Beberapa pemerintah asing, termasuk Turki, juga memperingatkan warganya untuk mewaspadai potensi kekerasan lebih lanjut.

"Kami percaya bahwa AS akan mengatasi krisis politik domestik ini dengan matang. Kami merekomendasikan agar warga kami di AS menjauh dari tempat keramaian dan tempat pertunjukan diadakan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo AS Rusuh, Trump Akhirnya Minta Pendukungnya Pulang" dan "Para Pemimpin Dunia Mengutuk Demo di Gedung Capitol AS"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved