AS Memanas, Seorang Wanita Dikabarkan Tewas Dalam Aksi Demo Gedung Capitol, Reaksi Donald Trump
Sebelumnya, presiden 74 tahun itu berkicau tidak meminta massa untuk meninggalkan Gedung Capitol, tempat parlemen berkantor.
Dia mengeklaim, kembali tanpa disertai bukti, dia sudah memenangkan Pilpres AS dengan gap yang begitu besar dari Biden.
Trump melanjutkan pesan itu dengan meminta pendukungnya pulang, dan menyerukan mereka untuk mematuhi ketertiban.
Video ini disikapi sejumlah politisi di Republik yang mengaku pesan presiden kurang kuat untuk memadamkan suasana rusuh tersebut.
Di sisi lain, mereka melontarkan pujian kepada Wakil Presiden Mike Pence yang datang ke sesi gabungan Kongres AS.
Pence sendiri sudah menekankan bahwa dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk mengabulkan permintaan Trump, dan mendeklarasikan Pilpres AS tidak valid.

"Saya baru saja berbicara dengan Wapres Pence. Dia pria baik dan sopan. Dia menunjukkan keberanian di Gedung Capitol"
"Saya bangga bertugas bersamanya," kata Penasihat Kemanan Nasional AS, Robert O'Brien.
Petugas dari Kepolisian Capitol yang berjumlah 2.000 personel tidak kuasa membendung massa yang marah, di mana mereka memecahkan kaca dan merangsek masuk.
Bantuan pun dikerahkan dari wilayah tetangga seperti Montgomery County, Maryland, untuk memadamkan kekacauan di ibu kota.
Trump sendiri disebut memerintahkan Garda Nasional dan pasukan federal untuk membantu kepolisian dan memulihkan ketertiban.
Sejak dinyatakan kalah dalam Pilpres AS 3 November, Trump selalu mengeklaim terjadi kecurangan dalam penghitungan.
Ia bahkan menyerukan dalam berbagai kondisi agar pendukungnya bergerak ke Washington, dan menghentikan proses pengesahan di Kongres.
Para Pemimpin Dunia Mengutuk Keras
Para pemimpin dunia dan diplomat top telah mengeluarkan kecaman keras terhadap para perusuh yang menyerbu gedung Capitol AS di Washington DC pada Rabu (6/1/2021), melansir CNN.
Beberapa mendesak Presiden Donald Trump bisa segera menghentikan kekerasan.