Munarman Beberkan Ada Kelompok yang Akan Coba Picu Kerusuhan, Peserta Aksi 1812 Diminta Hati-hati!

Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman, mengingatkan bagi peserta unjukrasa berhati-hati, jangan sampai terbawa arus massa. Aksi-1812 ke Istan

Editor: Moch Krisna
TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Aksi damai yang digelar massa FPI di Palembang di Polda Sumsel, Kamis (17/12/2020). Massa dari Gebrak Sumsel meminta pembebasan Habib Rizieq Shihab tanpa syarat dan mengusut tuntas kasus penembakan enam anggota FPI di Jakarta. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman, mengingatkan bagi peserta unjukrasa berhati-hati, jangan sampai terbawa arus massa. Aksi-1812 ke Istana Kepresidenan akan diikuti skenario pembuat kerusuhan di ibukota.

Munarman menyampaikan pesan itu dalam siaran kanal YouTube https://www.youtube.com/watch?v=HchVPL3nP5k, Kamis (17/12) malam. Ia sudah memperoleh informasi bahwa ada skenario bahwa aksi ini akan berakhir kerusuhan.

Seperti diberitakan sebelumnya, walau tak mengantongi izin dari kepolisian, unjukrasa yang dinamakan Aksi-1812 akan tetap digelar akan di sekitar kawasan Monas atau di depan Istana Kepresiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jumat (18/12/2020).

Kemudian, isu ketiga aksi ini menuntut agar pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab (55) dibebaskan status tahanannya. Rizieq Shihab berstatus tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan Narkota Polda Metro Jaya.

Rizieq Shihab ditahan setelag ditetapkan sebagai tersangka terkait kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat dan Tebet (Jakarta Timur). Ia menghadiri sejumlah acara kerumunan, padahal Rizieq Shihab baru tiba dari luar negeri.

Sesuai protokol kesehatan masa pandemic Covid-19 seharusnya menjalani masa karantina selama 14 hari.

Munarman menguraikan skenario yang dilakukan penyusup.

Dikatakan, massa di kawasan Istana Kepresiden akan didorong ke arah utara melewati Jl Gadjahmada untuk menuju pusat perekonomian di Glodok, Jakarta Pusat.

Menurut Munarman, apabila massa sampai ke kawasan Glodok, saat itu akan ada kelompok yang menyiapkan aksi untuk memicu kerusuhan dan penjarahan.

"Kemudian, ini (kerusuhan dan penjarahan) akan ditimpakan kesalahannya kepada pimpinan lapangan Aksi-1812.

Untuk itu, peserta aksi harus hati-hati," kata Munarman, mantan Ketua YLBHI dan juga pernah menjadi koordinator KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) ini.

Munarman menyarankan, agar massa aksi tidak berkelompok dalam kerumunan besar. Tetapi menyebar sehingga tidak mudah untuk diarahkan. 

Sementara itu, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif, memastikan acara Aksi-1812 digelar meskipun tak memperoleh izin dari Polda Metro Jaya.

Slamet Ma’arif selaku coordinator aksi, memastikan bahwa ia akan hadir di depan Istana Negara, Jumat siang seusai waktu shalat Jumat.

Pernyataan Slamet Ma’arif itu, disampaikannya lewat video yang diunggah dalam kanal YouTube FrontTV.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved