Berita Pagaralam
Berada di kaki Gunung Api Dempo, Pemkot Pagaralam Segera Susun Peta Mitigasi
Sebenarnya hampir semua kawasan di Indonesia ini rawan bencana. Tapi memang Pagaralam karena ada di kaki Gunung Dempo memiliki potensi bencana erupsi
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Berada tepat di kaki Gunung Api Dempo yang masih aktif, Kota Palembang sangat rawan bencana.
Tidak hanya bencana erupsi Gunung Api Dempo, tetapi Kota Pagaralam juga memiliki potensi bencana lainnya seperti tanah longsor, karena Pagaralam berada dataran tinggi.
Beberapa bencana lain yang mengintai Pagaralam yaitu Banjir Bandang, Puting Beliung serta kebakaran hutan.
Namun sayangnya, meskipun banyak sekali potensi bencana yang mungkin saja terjadi di Pagaralam tetapi sampai saat ini Kota Pagaralam belum memiliki peta mitigas bencana yang harusnya sangat dibutuhkan untuk langkah antisipasi bencana serya untuk memetahkan jalur avakuasi jika terjadi bencana.
Belum adanya peta mitigasi bencana ini juga dibenarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam melalui Sekretaris BPBD Pagaralam Hardensi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/12/2020) kemarin.
Menurutnya, Pagaralam memang menjadi daerah yang rawan bencana sama dengan daerah-daerah lain di Sumsel bahkan Indonesia. Namun Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang yang berada dibawah kaki Gunung Dempo sedikit berbeda dengan kawasan lain.
"Sebenarnya hampir semua kawasan di Indonesia ini rawan bencana. Tapi memang Pagaralam karena ada di kaki Gunung Dempo memiliki potensi bencana erupsi Gunung Merapi," ujarnya.
Baca juga: Terjamin Kebersihan dan Keamana, Super App Gojek Makin Jadi Andalan Kaum Perempuan di Kota Palembang
Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Pria di Muara Rupit Muratara Bakar Rumah Sendiri, Anak-Istri Disuruh Pergi
Meskipun Pagaralam daerah rawan bencana namun sampai saat ini Pagaralam belum memiliki Peta Mitigasi Bencana.
"Benar kita belum memiliki peta mitigas bencana. Namun bukan kita saja yang tidak memiliki masih banyak daerah lain yang belum memiliki peta tersebut. Karena memang untuk membuat peta ini butuh biaya cukup besar," katanya.
Dijelaskan Hardensi, penyusunan peta mitigas memang bertujuan agar masyarakat tiap daerah paham betul yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri bila bencana terjadi.
"Pemetaan tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat di wilayah dengan status rawan bencana untuk siap siaga dalam melakukan langkah mitigasi," jelasnya.
Pihak BPBD sudah mengajukan dana untuk pembuatan Peta Mitigas ke pihak Provinsi dan Pusat.
"Kita sudah ajukan ke Provinsi dan Pusat untuk pembuatan peta mitigas ini. Karena untuk membuat peta ini butuh dana besar dan waktu yang lama bahkan bisa mencapai 4 bulan dengan alat-alat cangih," ungkapnya.
Namun untuk jalur evakuasi dan kawasan titik pengungsian jika terjadi erupsi GAD sudah disiapkan oleh BPBD dan Pemkot Pagaralam.
"Jalur evakuasi sudah ada, bahkan kawasan-kawasan titik aman jika terjadi erupsi Gunung Api Dempo sudah kita tetapkan," pungkasnya.