Keseharian Nurhayati Korban Kebakaran di Jalan Radial, Pergi ke Warung Sebelum Rumah Terbakar
Dalam kesehariannya, korban merupakan pedagang lauk masak (siap saji) di dekat tempat tinggalnya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Kesaksian tetangga Nurhayati (39) korban kebakaran di Jalan Radial Palembang sebelum korban meninggal tewas.
Diketahui Nurhayati tewas dalam kebakaran yang menghanguskan bedeng dua pintu di kawasan padat penduduk Jalan Radial Lorong Melati I, RT 19 RW 06, Kelurahan, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, sabtu (12/12/2020).
Diduga kebakaran ini terjadi akibat ledakan tabung gas di bedeng yang ditempati korban.
"Saya tahunya waktu api sudah besar. Dengar orang teriak ada api, saya juga jadi panik," ujar Sumarni (70) tetangga korban.
Saat itu sekira pukul 09.30 pagi, Sumarni seperti biasa sedang duduk di dalam rumahnya.
Tiba-tiba ia mendengar teriakan minta tolong karena ada api yang sudah besar.
Benar saja, rupanya api sudah dalam keadaan besar dan menyambar bedeng dua pintu bangunan semi permanen yang dihuni korban.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Mayat Korban Kebakaran di Jalan Radial Ditemukan Warga, Tertimpa Puing-puing
Baca juga: BREAKING NEWS, Kebakaran di Jalan Radial Palembang, Satu Orang Tewas
Sumarni tinggal persis di depan lokasi kebakaran itu.
"Saya langsung diselamatkan sama menantu. Saya panik, sampai lemas kaki ini," ujar Sumarni yang masih tampak begitu pucat akibat peristiwa itu.
Dalam kesehariannya, korban merupakan pedagang lauk masak (siap saji) di dekat tempat tinggalnya.
Beberapa saat sebelum kebakaran itu terjadi, korban masih sempat berbelanja ke warung guna membeli kebutuhan untuk dagangannya.
"Tidak lama setelah dia kembali lagi ke rumah, terjadilah kebakaran itu," ujarnya.
Meski dibuat panik bukan kepalang, namun Sumarni masih sangat bersyukur.
Sebab kobaran api tak sampai menghanguskan kediamannya.
"Untungnya angin tidak terlalu besar, jadi tidak merambat ke bangunan lain. Cuma bedeng itu saja yang terbakar," ujarnya.
Sumarni menuturkan, bedeng dua pintu yang hangus terbakar itu dihuni oleh dua kepala keluarga.