Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Prabowo Sangat Kecewa dengan Anak yang Diangkatnya dari Selokan 25 Tahun Lalu
Setelah Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Prabowo tak bisa menutup kekecewaannya
Sebelum bergabung dengan Akabri di Magelang, Edhy dikenal sebagai seorang atlet silat yang berprestasi.
Namanya pun bersinar di Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan, ia juga beberapa kali mengikuti kejuaraan silat di luar negeri.
Baca juga: Kepada Seluruh Kader Gerindra di Indonesia, Hashim : Perilaku Kalian Semua Saya Awasi
Setelah bergabung dengan Akabri, ia kemudian merantau ke Jakarta dan dikenalkan kepada Prabowo.
Saat itu, Prabowo masih berpangkat letnan kolonel.
Karir Edhy berakhir ketika ia mendapat sanksi. Namun setelah itu ia justru ikut dengan Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu bahkan membiayai Edhy kuliah di Universitas Moestopo.
Tak ingin potensi Edhy di dunia silat hilang, Prabowo juga meminta Edhy berlatih silat secara rutin setiap pekan.
Lama-kelamaan, ia menjadi orang kepercayaan Prabowo. Edhy bahkan turut mendampingi Prabowo saat mengasingkan diri ke Yordania.
Di sana Edhy turut mendampingi Prabowo merintis bisnis. Sekembalinya Prabowo ke Indonesia, putra Soemitro Djojohadikusumo itu lalu mendirikan Partai Gerindra.
Edhy lalu bergabung ke dalam Gerindra. Edhy juga merintis usaha dengan mendirikan perusahaan jasa keamanan.
Pada 2009 ia maju sebagai caleg. Edhy berhasil melenggang ke Senayan dan duduk di Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, dan BUMN.
Selanjutnya, ia terpilih kembali sebagai anggota DPR pada periode 2014-2019 dan menjabat sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian dan perikanan.
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo melantiknya sebagai Menteri kelautan dan Perikanan.
Pelantikan itu dilakukan bersamaan dengan pelantikan Prabowo sebagai Menhan. Setahun berselang, KPK menetapkan Edhy sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi ekspor benur atau benih lobster, Rabu (25/11/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribun Jakarta