Kisah Adanya Noken Papua yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Gambarkan Filosofi Tanah Papua yang Subur

Kisah Adanya Noken Papua yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Gambarkan Filosofi Tanah Papua yang Subur

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga Papua menyusun noken atau tas tradisional Papua di halaman kantor LBH Jakarta, Jumat (4/12/2015). Warga Papua menggelar pasar noken untuk merayakan hari noken internasional yang jatuh tiap tanggal 4 Desember serta menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2014 dan Oktober 2014 lalu untuk segera mendirikan pasar permanen bagi Mama Mama pedagang asli Papua. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Keunikan Noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

Membuat Noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin.

Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-seratnya dan kemudian dipintal secara manual menjadi tali/benang.

Variasi warna pada noken dibuat dari pewarna alami.

Proses pembuatannya bisa mencapai 1-2 minggu, untuk noken dengan ukuran besar, bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2-3 bulan, tergantung prosesnya.

Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan noken secara langsung.

Harga noken disana relatif murah, antara Rp 25 ribu - Rp 50 ribu per buah tergantung jenis dan ukurannya.

Noken dibuat oleh orang perempuan Papua asli dan hanya merekalah yang berhak membuatnya, perempuan yang menguasai pembuatan Noken menunjukkan bahwa ia telah dewasa. Jika sudah dianggap dewasa, maka perempuan Papua barulah boleh menikah.

Multifungsi

Tas noken ini sendiri memiliki ukuran yang bervariasi, bahkan ada yang berukuran besar yang biasa dipakai oleh mama-mama yang bekerja sebagai petani dan mampu mengankat bahan hasil bumi yang cukup berat dengan menggunakan tas noken ini.

Uniknya lagi ini digunakan dengan memakai jidat atau bagian depan kepala mereka dengan mengalungkannya ke arah belakang punggung mereka.

Untuk tas noken yang berukuran kecil biasa dipergunakan oleh siswa-siswa pelajar asli putra-putri daerah Papua untuk dipergunakan sebagai tempat buku dan keperluan belajar di bangku sekolah maupun di kampus.

Dan selebihnya lagi biasanya tas Noken ini oleh pendatang yang biasa berkunjung ke Papua sebagai bahan oleh-oleh yang dibawah kedaerah masing-masing sebagai hiasan atau oleh-oleh bagi sanak keluarga mereka dikarenakan tas tersebut terlihat unik dipandang mata.

Noken merupakan kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas.

Ada 250 etnis dan bahasa di Papua, namun semua suku memiliki tradisi kerajinan tangan noken yang sama.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved