Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken Tas Tradisional Papua, Sejarah Noken dan Kisah Dibaliknya
Tepat delapan tahun yang lalu pada 4 Desember 2012, UNESCO telah menetapkan Noken sebagai warisan budaya tak benda.
Bukan sekedar tas untuk membawa barang, tapi Noken juga memiliki nilai-nilai yang diajarkan nenek moyang Papua kepada generasi saat ini.
Noken dibuat secara khusus oleh wanita Papua.
Bahkan para ibu mengajarkan kepada anak-anak perempuannya untuk membuat noken hingga bisa membuat sendiri.
Kemampuan membuat noken melambangkan tanda kedewasaan seorang wanita.
Tidak hanya itu, wanita yang tidak bisa membuat noken tidak boleh menikah hingga benar-benar bisa membuat noken sendiri.
Namun dengan perubahan zaman, adat istiadat seperti itu sudah mulai terkikis dan perlahan mulai hilang.

Noken Sebagai Warisan Budaya Dunia
UNESCO telah menetapkan Noken sebagai warisan budaya dunia tak benda.
Penetapan tersebut dilakukan di Paris, Prancis, pada 4 Desember 2012.
Noken digolongkan dalam kategori 'in Need of Urgent Safeguarding' atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Noken masuk dalam ranah tradisi dan ekspresi lisan, pengetehuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semseta, dan kemahiran kerajinan tradisional.
Noken Papua merupakan hasil daya cipta, rasa dan karma yang dimilili manusia berbudaya dan beradat.
Noken Papua adalah bagian dari prestasi pencapaian masyarakat noken Papua sendiri atas tumpuan harapan yang memoles bakat alami melalui kemahiran kerajinan tangan.
Noken merupakan hasil kerajinan tangan masyarakat Papua dan sudah tersohor di tanah Papua dengan kearifan sosial budayanya.
Pembuat Doodle dan Cerita di Baliknya