Penangkapan Teroris di Palembang

Terduga Teroris Diringkus Densus 88 di Talang Kelapa, Sering Bolak-balik Palembang-Lampung

Memang anaknya ada yang sekolah pesantren di Lampung. Tapi saya tidak tahu, apa memang tujuannya mau urus sekolah anaknya atau ada urusan lain

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL/ARDIYANSYAH
Lokasi Penggerebekan Terduga Teroris di Kota Palembang, Senin (30/11/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Densus 88 mengamankan seorang pria bernama Arno (35) karena diduga terlibat jaringan terorisme, Senin (30/11/2020).

Arno ditangkap di rumahnya dan langsung dibawa ke Jakarta. Arno diduga terlibat dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

"Saya dengar dari polisi bahwa yang bersangkutan diduga bergabung dengan JI," ujar Ketua RT 53 Kelurahan Talang Kelapa Palembang, Rizwan (53), Selasa (1/12/2020).

Rizwan mengutarakan, dirinya diminta polisi untuk menyaksikan jalannya proses penggeledahan di rumah Arno. Karena, ketika akan dilakukan penggeledahan kondisinya dalam keadaan terkunci.

Sehingga, petugas terpaksa mendobrak pintu rumah.

Rizwan mengungkapkan, Arno baru sekitar 3 hari pulang dari Lampung.

Dalam kesehariannya, A memang dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

"Karena memang anaknya ada yang sekolah pesantren di Lampung. Tapi saya tidak tahu, apa memang tujuannya mau urus sekolah anaknya atau ada urusan lain," ujarnya.

Arno juga tidak pernah menghadiri acara hajatan baik itu yasinan, kematian, dan lain sebagainya yang diselenggarakan warga.

"Bahkan hajatan sunatan anaknya saja dia tidak datang. Padahal acara itu buat sama mertuanya. Dia memilih untuk pergi jauh dari rumah," ujarnya.

Tak hanya itu, A juga sempat mengungkapkan keberatannya dengan kegiatan khotbah di masjid dengan tempat tinggalnya.

"Dia bilang ke saya, khotbah di masjid sini kurang pas. Jadi dia menawarkan temannya untuk ceramah disini. Saat itu saya bilang, tidak bisa untuk memutuskannya sendiri. Harus ada musyawarah sama pengurus juga. Tapi setelah saya tanya sama pengurus, mereka menolak tawaran itu," ujarnya.

Jaringan Jemaah Islamiah

Penggerebekan diduga teroris tersebut dilakukan selama kurang lebih tiga jam pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.15 WIB, Senin (30/11/2020).

Hal ini dibenarkan oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri saat dikonfirmasi, Senin (30/11/2020).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved