Berita Ogan Ilir

KABAR DUKA, Mantan Sekda Ogan Ilir H Herman Meninggal Dunia, Seminggu Terakhir Sakit

Menurut Iklim, Herman sudah satu minggu terakhir sakit, namun tak dijelaskan secara detil penyakit tersebut.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi Pribadi
Almarhum H. Herman (kiri) semasa hidup dan Iklim Cahya (tengah). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015-2020, H. Herman, meninggal dunia.

Menurut keterangan rekan almarhum yang juga mantan Ketua DPRD Ogan Ilir, Iklim Cahya, Herman meninggal dunia di RSUD Palembang BARI pada Minggu (29/11/2020) malam sekitar pukul 23.45.

"Sahabat kita H. Herman, Mantan Sekda Pemkab OI meninggal dunia semalam di Rumah Sakit BARI Palembang dalam usia 59 tahun karena sakit," kata Iklim melalui grup WhatsApp wartawan Indralaya, Senin (30/11/2020).

Menurut Iklim, Herman sudah satu minggu terakhir sakit, namun tak dijelaskan secara detil penyakit tersebut.

"Berpulangnya Pak Herman bagi saya sangat mengagetkan, karena kabar sebelumnya sakit yang dideritanya selama sekitar satu minggu ini tidak begitu parah. Tapi kematian memang rahasia Allah SWT," ujar Iklim.

Baca juga: DAFTAR 10 Lembaga Nonstruktural Dibubarkan Jokowi, Ada Apa ?

Almarhum Herman lahir di Desa Meranjat, Kecamatan Indralaya Selatan pada tahun 1961. 

Masa kecil hingga tamat SMP dihabiskan Herman di desa kelahirannya tersebut. 

Ia pun melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Palembang, kemudian kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri). 

Sebelum diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) yang ditugaskan di Belitung, Herman pernah menjadi pengacara.

Kemudian suami dari Hj. Amdiah Dewi ini pindah tugas ke Pemda Ogan Komering Ilir (OKI) dan bertugas di Kantor di Sospol. 

Kemudian almarhum pernah menjadi Sekretaris dan Kabag TU Dispenda OKI, lalu kemudian ia dipercaya menjadi Camat Tanjung Batu yang saat itu masih masuk wilayah OKI.

Setelah Kabupaten Ogan Ilir berdiri dan Mawardi Yahya menjadi bupati tahun 2005, Herman diangkat menjadi Kadin Pertambangan dan Energi. 

Tak lama kemudian dia diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan. 

Saat itulah atas petunjuk Bupati Mawardi Yahya, dilakukan mutasi guru besar-besaran dalam rangka pemerataan guru hingga ke pelosok, dengan diberi tunjangan transportasi sesuai zonasi. 

Di era Herman sebagai Kepala Diknas ini juga banyaj dibangun sekolah jenjang SMP dan SMA, salah satunya SMKN 1 Indralaya Selatan di Desa Meranjat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved