BUKANNYA Berduka, Wanita Ini Malah Live FB Ejek Kematian Paman & 3 Keponakan, Nasibnya Kini Tragis

Saat keluarga korban menangis kehilangan, wanita ini justru tertawa bahagia akibat kecelakaan beruntun tersebut.

Facebook
Jumita bak terima karma setelah viral live FB ejek kematian paman dan 3 ponakannya akibat kecelakaan beruntun di Simalungun 

Dalam video yang diunggah di akun Melda Theodora Silaen, Jumita Vani Sidabutar berada di dalam mobil bersama suami dan putrinya. Suasana di mobil itu gelap karena sudah malam hari.

Dalam beberapa kesempatan sang suami yang mengemudikan mobil mengamini dan mendukung pernyataan sang istri yang sangat menyakitkan bagi korban dan bagi siapa saja yang tahu tragisnya kecelakaan ini.

Tangkapan layar saat Jumita ejek kematian paman dan 3 keponakannya
Tangkapan layar saat Jumita ejek kematian paman dan 3 keponakannya ((Facebook))

''JJM (jalan-jalan malam) dulu.

Besok mau makan besar,'' ujarJumita Vani Sidabutar membuka livenya.

Ketika putrinya mengangkat kaki ke pintu mobil, Jumita Vani Sidabutar menyinggung soal mobil pinjaman.

“Nggak apa-apalah.

Mobil sendiri. Mobil pribadi. Bukan mobil pinjaman. Kayak yang sudah dead (meninggal, red).”

''Karma sudah dibayar tunai.''

“Gak nyangka aja. Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa.”

“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh.”

“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan.”

''Sudah lama aku tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. ''

“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.”

“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.”

Potret kecelakaan beruntun di Siantar, Simalungun, Kamis (19/11/2020)
Potret kecelakaan beruntun di Siantar, Simalungun, Kamis (19/11/2020) ((Alija/TribunMedan))

Lalu, ia menuturkan, karma sudah dibayar tunai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved