Berita PALI
Pegawai Sempat Ketakutan, Kantor Bappeda PALI Dijaga Polisi Pasca Diterobos Tim Sukses Cabup
Kantor Bappeda PALI kini dijaga ketat oleh polisi dan Pol PP pasca aksi penerobosan oleh tim pemenangan calon bupati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Kantor Bappeda PALI kini dijaga ketat oleh polisi dan Pol PP pasca aksi penerobosan oleh tim pemenangan calon bupati.
Ada empat personel berjaga, dua anggota Polri dan dua Satpol PP.
Aparat berjaga selama jam kerja hingga masa tenang kampanye Pilkada PALI.
Plt Kepala Bappeda PALI, Ahmad Jhoni, Kamis (19/11/2020) menjelaskan, kantornya beberapa hari lalu didatangi oleh sejumlah orang.
Rombongan yang diduga tim pemenangan pasangan calon bupati itu menerobos masuk pada saat jam kerja.
"Negara kita negara hukum, ada aturan dan ada penegak hukum. Persoalan tersebut sudah kita serahkan kepada pihak Kepolisian, biar diproses sesuai aturan yang berlaku." jelas Jhoni, Kamis (19/11/2020).
Ia berharap, semoga tidak ada lagi persoalan dan kejadian serupa kedepannya terutama di kantor-kantor pemerintahan.
Atas kejadian tersebut, ia telah mendapat banyak dukungan moril atau support baik dari pemerintahan maupun organisasi pecinta alam.
Sementara, Bripka Afandi Bay personil kepolisian yang berjaga di Kantor Bappeda PALI berkata bahwa pihaknya berjaga selama jam kerja.
"Sampai masa tenang sebelum pencoblosan. Setiap hari kami berjaga 4 orang dua, dari Polisi dan Pol PP," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang diduga tim pemenangan Paslon 1 Devi Haryanto-Darmadi Suhaimi (DHDS) datang ke Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kamis (12/11/2020) sore.
Tim calon bupati ini menggeledah ruang kantor, mengeluarkan sejumlah barang, dan diduga mengancam sejumlah pegawai.
Penggeledahan dilakukan karena kantor ini diduga menyimpan APK Paslon Heri Amalindo - Soemarjono (HERO).
Atas perbuatan itu, Bappeda PALI melaporkan tim pemenangan Paslon 1 Devi Haryanto-Darmadi Suhaimi (DHDS) ke polisi.
Plt Kepala Bappeda PALI, Ahmad Jhoni berkata bahwa pihaknya merasa dirugikan atas aksi penerobosan kantor dinas oleh sejumlah orang yang diduga merupakan tim pemenangan Paslon DHDS.