Janda Muda Gelapkan Arisan Rp 1 Miliar
Lusi Tania Janda Muda Bawa Kabur Uang Arisan Rp 1 Miliar, Begini Caranya Memperdaya Ratusan Orang
Beberapa orang anggota arisan begitu mudah percaya setelah melihat penampilan serba mewah dari janda berusia 22 tahun ini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Usianya masih muda, Lusi Tania janda asal OKU Selatan ini mampu mengajak sekitar seratus orang untuk bergabung dalam arisan online yang dikelolanya.
Beberapa orang anggota arisan begitu mudah percaya setelah melihat penampilan serba mewah dari janda berusia 22 tahun ini.
Ia tinggal di kampung sawah, kecamatan Muara Dua, Kabupaten OKU Selatan.
Meski berada di ujung Sumatra Selatan (Sumsel), anggota arisannya berasal dari berbagai kota, mulai dari Baturaja, Palembang, hingga Jakarta.
Ia kini tidak bisa lagi dijumpai di rumahnya.
Rumah yang selama ini ditempat Lusi dan keluarga itu kini kosong tanpa penghuni.
Informasi yang dihimpun, Lusi dikenal sebagai sosok yang kerap menonjolkan kemewahan. Hal tersebut diungkapkan oleh tetangga di sekitar kediaman Lusi.
Bahkan Lusi memakai kawat gigi yang terbuat dari emas.
Dikenal seperti orang kaya, Lusi kerap menunjukan hidup mewahnya pada teman arisan dengan mudah membelikan barang pakaian, pamer jalan-jalan, serta kerap mentraktir sesama teman arisan.
Di rumahnya yang berlokasi tidak jauh dari jantung Kota Muaradua, sebelumnya Lusi anak sulung tersebut tinggal bersama keluarga, yakni kedua orangtuanya serta dua orang saudaranya.
Rumahnya yang ia tinggali merupakan rumah beton berukuran cukup besar.
Rumah satu lantai berlantai keramik itu dilengkapi dengan perlengkapan parabotan dengan harga mahal.
"Gayanya hobi jalan, traktiri temen-temen arisan, dan membelikan pakaian.
Rumahnya sudah kosong, pergi meninggalkan rumah dua hari lalu tanpa pamit mengendarai 3 unit sepeda motor," ujar tetangga.
Lusi dan keluarga kabur dari rumah, Senin 16 November 2020, saat subuh menggunakan sepeda motor.
Nama Lusi Tania cepat dikenal sejak aktif melakukan give away di media sosial.
Ia membagikan cerita arisan online yang ia jalani.
Hal itu terbukti, hanya dalam waktu kurun waktu 4 bulan lebih dari 100 orang tertarik sebagai anggota (member) arisan.
"Dia sering buat Give Away, dengan iming-iming hadiah uang tunai apabila kita menyebarkan arisan dengan caption yang paling menarik,"ujar Ria, seorang korban, Rabu (18/11/2020).
Karena telah dibagikan oleh banyak orang, banyak anggota baru bergabung.
Mulai dari Ibu Rumah Tangga (IRT) pengusaha, pegawai PNS, bidan dan anggota polisi.
Terpantau di akun instagramnya lusi.tania.00 bergambar profil LT Shop berwarna pink yang tak lain milik pelaku telah memiliki 2,5 ribu pengikut.
Kendati demikian, pelaku menghimpun para member melalui sejumlah group whatsapps yang diisi mulai dari 10 orang anggota member hingga 90 orang member.
Sedangkan akun Facebook miliknya telah di tutup.
selain sebagai owner arisan, Lusi menjalankan usaha jual baju dan alat make up online.
"Iya bener minggu lalu pernah mengadakan syukuran keberhasilan usahanya dengan memotong kambing, tapi usaha jual baju dan alat make up online juga tapi dak laris sampai-sampai memberikan diskon 50 persen,"ujar Ria.
Anggota Tergiur Keuntungan Berlipat
Lusi Tania merupakan bandar arisan yang menghimpun dana dan anggota melalui group whatsapp.
Anggotanya lebih dari 100 orang, mulai dari warga kota Muaradua OKU Selatan hingga daerah Baturaja, Palembang, Lampung dan Jakarta.
Anggota mengalami kerugian mulai dari Rp 3 juta perorang hingga lebih ratusan juta.
Wanita yang tinggal di Wilayah Kampung Sawah Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua OKU Selatan tersebut viral di Facebook.
Sementara seorang korban yang tertipu arisan oleh pelaku Poni (32 tahun), warga Tebing Gading Kelurahan Batu Belang, mengaku telah mengikuti arisan sejak empat bulan lalu.
Uangnya Rp 100 juta dibawa lari oleh pelaku.
"Total semuanya lebih dari Rp 100 juta karena ikut arisanya tidak hanya satu sejak 4 bulan lalu,"ujar Poni, Rabu (18/11/2020).
Dikatakan Poni, ia dan rekannya tergiur dan percaya lantaran pelaku berpenampilan serba mewah dan mekanisme arisan menurun tersebut dinilai menguntungkan para anggotanya.
Terkait penggelapan uang tersebut, Poni dan belasan korban yang merasa dirugikanakan segera melaporkan pelaku kepihak kepolsian untuk menangkap pelaku yang telah melarikan diri tersebut.
"Besok kita akan ramai-ramai datang ke Polres melaporkan pelaku,"ujar Oza korban lainnya.
Adapun dari cerita korban arisan harian mingguan hingga bulanan diumumkan lewat group WA.
Dengan mekanisme penarik tercepat kurang diuntungkan karena angsuran lebih besar.
Sementara yang paling akhir lebih diuntungkan dengan angsuran lebih kecil hanya saja dalam kurun waktu lama.
Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap melalui Kasatreskrim APK Apromico, mengatakan telah mendapat infomasj terkait adanya dugaan penggelapan uang yang viral di media sosial.
Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan para korban.
"Korbanya banyak, tapi hingga saat ini belum ada yang melapor kalau konsul sudah ada,"ujar Apromico. (SP/ Alan)