Berita Palembang

Berikut Daftar Harga Sewa Rusunawa Kasnariansyah dan Kertapati, Syarat dan Cara Menghuninya

Rusunawa ini keberadaanya memang sudah cukup lama. Setahu saya ini ada sekitar tahun 2009 dan saya baru bergabung mengurusi ini sejak tahun 2016 lalu.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
Istimewa
Rusunawa Kasnariansyah Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rumah susun serderhana sewa (Rusunawa) pasti banyak diketahui banyak orang. Disetiap kota bahkan di setiap negara memiliki rusunawa yang diperuntukan untuk masyarakat kurang mampu.

Di kota Palembang, rusunawa ini merupakan program pemerintah kota Palembang dalam upaya untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ada dua rusunawa milik Pemerintah Kota Palembang yakni Rusunawa Kasnariansyah dan Rusunawa Kertapati.

Mardiana, Manager Rusunawa Kasnariansyah mengatakan rusunawa ini sudah ada sekitar tahun 2009 yang merupakan program Pemerintah Kota Palembang untuk masyarakat yang tidak memiliki rumah dan berpenghasilan rendah.

"Rusunawa ini keberadaanya memang sudah cukup lama. Setahu saya ini ada sekitar tahun 2009 dan saya baru bergabung mengurusi ini sejak tahun 2016 lalu," ujarnya.

Ia mengatakan rusunawa kasnariansyah ini memiliki tiga tower yakni towe AB, C dan D. Setiap tower memiliki empat lantai dengan jumlah kamar kurang lebih 98 kamar per tower.

"Kalau di kertapati rusunawa ini ada tiga yakni tower a, b dan c kalau disini ada tiga yakni tower ab, c dan D. Setiap tower memiliki empat blok atau empat lantai," ujarnya.

Lanjut Mardiana, untuk di rusunawa kasnariansyah ini memiliki dua tipe yakni tipe ukuran 21 untuk tower AB dan tipe 24 untuk tower C dan D.

"Tipe ini jelas menentukan besaran dari ruangan rusunawa ini. Kalau tipe 21 ini tidak ada kamar jadi langsung plong ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Makanya penghuni tower AB ini banyak menyekat ruangan untuk kamar," jelas dia.

Sedangkan untuk tower C dan D ini tipe 24 ini dilengkapi fasilitas satu ruang tamu, satu kamar, dapur dan kamar mandi.

Ia mengatakan saat ini tingkat keterisian rusunawa ini mencapai 90 persen dan 10 persen sisanya kosong karena mengalami kerusakan.

" Kerusakan ini memang sudah lama. Rusaknya karena bocor dari bagian atas sehingga berimbas dibagian bawah dan rusak," jelas dia.

Pihaknya pernah melakukan perbaikan namun tetap bocor karena memang sulit dilakukan jika dari bawah harus diperbaiki dari atas.

"Ada sekitar 20 rumah yang rusak dan kita sudah mengajukan perbaikan ini ke PU. Namun tahun ini tidak ada perbaikan karena terkendala dana sehingga bangunan yang rusak ini pun dibiarkan begitu saja kosong," jelas dia.

Padahal, cukup banyak daftar tunggu calon penghuni untuk menempati rusun ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved