Cerita Khas Sumsel

Mengenal Sekda OKU Dr Drs Ir H Achmad Tarmizi SE SH MT MSi MH, Tahun Depan Wisuda ke-9 dan 10

Setelah delapan gelar akademik diraih Achmad Tarmizi, tahun depan Sekrateris Daeah (Sekda) OKU ini akan wisuda ke-9 dan 10

Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Achmad Tarmizi bersama keluarga. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA-Setelah delapan gelar akademik diraih Achmad Tarmizi, tahun depan Sekretaris Daerah (Sekda) OKU ini akan wisuda ke-9 dan 10.

“Insya Allah tahun depan wisuda ke-9 dan 10. S1 Teknik Mesin di Universitas Saburai Lampung dan MPD di Universitas Palembang,” kata Dr Drs Ir H Achmad Tarmizi SE SH MT MSi MH.

Menurut Tarmizi, April dan Mei tahun 2021, gelar akademiknya akan genap untuk MPD. Setelah itu Tarmizi masih berkeinginan kelak di namanya akan disematkan gelar sebagai guru besar.

Sukses dibidang pendidikan dan sekaligus karier moncer yang kini diraih Achmad Tarmizi bikin banyak orang terkagum-kagum. Belum lagi sederet penghargaan dan predikat teladan yang disematkan kepada pria yang kini menduduki karier puncak di ASN di Pemkab OKU.

Sebenarnya Tarmizi total memiliki 27 gelar akademik dan non akademik. 

Apabila ditulis semua, begini hasilnya Dr Drs Ir H Achmad Tarmizi, SE SH ST MT MSi MH, MPd, CH CHt CHA NNLP Pract M NNLP CT NNLP CPHCM HCBP HCMP CNHRP CNPS CHMP CHLP CHSP CRBC ACPE IPU ASEAN. 

Membacanya biki kehabsian napas. Untuk menulisnya tentu lebih rumit lagi dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa hafal cara penulisannya.

“Banyak yang sampai nyerah kalau mau menuliskan semuanya,” kata Sekda seraya tertawa lepas.

Deretan gelar yang diraihnya hasil dari menempuh pendidikan di sejumlah universitas, baik yang dibiayai beasiswa.

Kesenangannya menempuh pendidikan ini mendapatkan dukungan dari keluarganya. Menariknya lagi, dari sederet gelar akademik ini diraih Tarmizi dengan predikat memuaskan dan cumloude.

Lihat pula kiprahnya di organisasi yang dipimpinnya meliputi ketua PGRI, . PRAMUKA, FKUB, PERHIPTANI, PII, KORPRI, ICMI, . IPSI, FORSESDASI, LPRT, BKPAKSI, . WAKA KWARDA SUMSEL, WAKA PGRI SUMSEL, . WAKA PII SUMSEL dan masih banyak yang lainnya.

Sekretaris Daerah Ogan Komering Ulu, boleh jadi termasuk manusia langka yang haus ilmu.

Hebatnya lagi suami dari Hj Susmadiana Spd Smn MSi ini berhasil gelar doktor pertama di Struktural di Kabupaten OKU. mampu menseimbangkan antara karier dan pendidikannya.

Untuk itu Tribunsumsel Sripoku.com sengaja menundnag wawancara zoom Sekda OKU dengan judul Mengulik Sederet Gelar Sekda OKU Bersama Host Vanda Rosetiati live Rabu 11 November 2020 pukul 14.00.

Setelah meraih prestasi sebagai Kepala Sekolah Termuda di Indonesia Dengan Segudang Prestasi pada tahun 2007 dan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat SMA/SMK se-Indonesia di tahun yang sama.

Kini H Achmad Tarmizi kembali mengukir prestasi setelah meraih gelar Doktor Pertama di Struktural Pemerintah Kaupaten Ogan Komering Ulu.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU ini berhak menyandang gelar doktor setelah dikukuhkan pada sidang terbuka yang berlangsung di Gedung Doktor Pascasarjana Unsri 14 Juni 2017.

Puluhan piagam dan sertifikat dari tingkat Kabupaten dan tingkat Nasional hingga tigkat Internasional yang sudah dikantonginya menjadi bukti tak terbantahkan. Pria kelahiran 9 Juni 1966 semakin giat belajar dengan tetap memprioritaskan kariernya sebagai ASN.

Tarmizi berharap ini akan menjadi motivasi bagi teman-teman, sahabat, keluarga dan anak-anak, gelar akademis yang sedikit lagi akan mencapai angka 10 ini diakui Tarmizi akan sulit diikuti oleh puteri dan puterinya.

Itulah sebabnya anak-anaknya memilih porfesi lain yang juga tidak bisa diikuti oleh sang ayah.

Seperti putri Yonissa Qamilla Intan Atazsu ST Mt menjadi ahli IT.

Kemudian nomor 2 dr Mammad Riedho Cahya Atazsu (sedang mengambil spesialis Bedah di FK Usri) serta si bungsu Muhammad Riezqy Cahya Atazsu (Pendidikan AKMIL AD di Magelang).

Menurut Tarmizi, tiga profesi yang diambil anak-anaknya tidak akan bisa diambil oleh Tarmizi.

"Papa dak pacak (tak bisa) jadi dokter dan tentara,” kata Tarmizi menirukan candaan anak-anaknya.

Tarmizi membocorkan sedikit kiat suksesnyanya, sehingga menjadi yang terbaik.

Prinsipnya selalu berusaha, berdoa dan bersyukur dan senang sharring pengalaman dengan siapa saja.

Kemudian jangan lupa hidup harus punya target untuk memotivasi agar lebih bersemangat untuk mewujudkan impian.

Kerja berat mendulang prestasi dirsakan ayah tiga anak ini saat harus membagi waktu agar seimbang antara karier dan pendidikan, kuncinya kata Tarmizi adalah manajamen waktu yang ketat.

Tarmizi merasakan hidupnya hampir tidak pernah menikmati tidur nayman, tidak pernah tidur siang , kalau tidur itu pasti tertidur karena sedang membaca, sedang nonton televisi.

Tarmizi mengaku meskipun waktu tidurnya sangat sedikit namun dia bersyukur kesehatannya tetap prima.

Menurut Tarmizi dukungan orang sekitar menjadi sumber kekuatannya, sukses besar yang diraih Achmad Tarmizi baik dibidang akademik maupun kariernya diakui putera ketiga dari lima bersaudara anak pasangan H Ahluddin (ayah) dan Hj Siti Hijir Asia (ibu) tidak terlepas dari dukungan keluarga dan orang-orang dekat.

Pria yang sudah menjadi yatim sejak umur 4,5 tahun ini terkenang dengan Pean ibunya.

"Waktu saya SD setaip mau bernagkats ekolah ibu sellau membelai kepala saya seraya membisikan kalau mau jadi orang harus rajin belajar,” kenang Tarmizi memirukan pesan mendiang ibunya.

Selain itu Tarmizi juga paham betul bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

Dengan ilmu Tarmizi mengaku banyak sekali manfaatnya, dirinya jadi banyak tahu dan itu memudahkan urusan dunia dan akhirnya. (SP/ Leni Juwita)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved