Pilkada Ogan Ilir 2020
Debat Pilkada OI : Panca Ungkap Pemkab Ogan Ilir Disanksi 2 Tahun Tak Dapat Bantuan Kementan
Pemkan OI terkena sanksi akibat tidak melaksanakan program Kementerian Pertanian itu, berupa 2 tahun tidak akan mendapat bantuan dari Kementan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pasangan calon Bupati Ogan Ilir (OI) nomor urut 1 Panca Wijaya Akbar-Ardani mengkritisi program prioritas calon petahana Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak.
Menurut Panca, program tranformasi pertanian Ilyas-Endang bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.
Ia menyebut, paslon nomor urut 2 menggembar-gemborkan transformasi pertanian.
Padahal dari datanya, Pemkab OI pada 2018 dan 2019, mendapat dua bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
"Pertama optimalisasi lahan gambut 1.000 hektar di OI namun tidak dilaksanakan," kata Panca, di debat pertama Pilkada OI di Hotel Harper Palembang, Kamis (12/11/2020).
Kedua diterangkan putra bungsu Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya ini, terdapat program serasi ditujukan untuk 1000 hektare lahan dari kementrian Pertanian juga, dan tidak dilaksanakan juga.
"Tapi sekarang OI, terkena sanksi akibat tidak melaksanakan program Kementerian Pertanian itu, berupa 2 tahun tidak akan mendapat bantuan dari Kementerian pertanian. Padahal selama ini kesempatan itu ada, tapi tidak dilaksanakan," tanya Panca.
Mendapat pertanyaan dari sang lawan, Ilyas mengaku belum mengetahui informasi tersebut, dan menyalahkan Kepala Dinas Pertanian sebelumnya.
"Saya belum tahu informasi ada sanksi, seingat saya kadis pertanian lama dan saya belum memimpin. Sebetulmya saat itu kadis Pertanian mendapatkan atau tersandung korupsi lah."
"Jadi kami ingim mentransformasi pertanian, untuk mensinkromkan program pemerintah provinsi dan pusat untuk menjadikan Indonesia sebagai daerah swasembada pangan," jawabnya.
Dengan kondisi itu, ia dan Endang mengajak para petani mengingat 61 persen masyarakat OI adalah petani, pemerintah akan memberikan kemudahan mulai pembukaan lahan hingga kebutuhan bibit pertanian.
"Yang jelas pemkab akan membantu membuka lahan menjadi pertanian yang modern, dan nanti juga hasil pertanian itu setor ke Bumdes. Sehingga jika petani mandiri dan menghasilkan yang banyak, Bumdes bisa dimanfaatkan untuk membantu para petani," tuturnya.
Sementara calon wakil Bupati 2 Endang PU Ishak mempertanyakan, jika dalam catatan pengalaman dalam membangun daerah, menjadi kepala daerah perlu pendanaan untuk kemandirian daerah.
Terkait pengalaman, mantan ketua DPRD OI itu meminta paslon 1 menyikapi program unggulan paslon 2 terkait program unggulannya.
"Bagaimana anda menyikapi program unggulan kami, dalam bidang transformasi pertanian, kesehatan dan berobat gratis. Apa yang menjadi kebijakan atau strategi kami untuk lima tahun kedepan," tanya Endang.