Termasuk Kapolri Pertama Sukanto, Inilah 6 Tokoh Negara yang akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Juliari menyebut, penganugerahan dan pemilihan calon pahlawan nasional ini telah melalui pertimbangan dari Kementerian Sosial dan Dewan Gelar, Tanda J

Editor: Weni Wahyuny
Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo menaburkan bunga ke Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta, Kamis (10/11/2016). 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Enam tokoh negara akan dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).]

Pemberian gelar tersebut akan diberikan bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan pada Selasa (10/11/2020) mendatang di Istana Negara, Jakarta.

"Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara pada tanggal 10 November dengan inspektur upacara Presiden RI. Ada enam calon penerima gelar pahlawan tahun 2020, Insya Allah tidak ada perubahan ya," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui Konferensi Pers 'Jelang Peringatan Hari Pahlawan 2020' secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemensos RI, Jumat (6/11/2020).

Juliari menyebut, penganugerahan dan pemilihan calon pahlawan nasional ini telah melalui pertimbangan dari Kementerian Sosial dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Baca juga: UPDATE Pilpres Amerika Sabtu : Biden Hampir Menang, Donald Trump Siap-siap Nyalon Lagi di 2024 ?

Baca juga: Kerap Diberi Roti dan Obat Tidur, Siswi SMA : Saya Dipaksa oleh Ibu Tiri untuk Melayani Ayah

Adapun rincian keenam tokoh tersebut yang pertama adalah Jenderal Pol. (Purn.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Ia merupakan Kapolri pertama.

Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menunjuk Soekanto menjadi Kapolri.

Saat itu, ia ditugasi oleh Presiden Soekarno mengubah mental kepolisian kolonial di seluruh wilayah RI dan mengemban seluruh fungsi kepolisian yang terpecah pada masa pendudukan Hindia-Belanda.

Sebagai Kapolri pertama awal karier Soekanto tak terlalu mulus. Ia harus memulai jabatan barunya dari nol.

Tanpa kantor, tanpa staf, dan tanpa punya wewenang formal karena tugasnya hanya melanjutkan Hoofd van de Dienst der Algemene Politie.

Selama 14 tahun menjabat, Soekanto dikenal sebagai sosok yang visioner, disiplin, jujur, dan konsisten dalam membangun Polri.

Setelah purna-tugas, pada masa Orde Baru, Soekanto ditunjuk oleh Presiden Soeharto untuk menjadi Dewan Pertimbangan Agung bersama 11 orang lainnya hingga diberhentikan dengan hormat pada 23 Maret 1978.

Belakangan nama Soekanto juga diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pahlawan kedua adalah Sultan Babullah dari Provinsi Maluku Utara.

Ia merupakan sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved