Siapa Sebenarnya Sosok Ayu Intan ? Diduga Penyebab Letkol Dwison Evianto Dicopot dari Dandim 0736

Perwakilan massa menyebut laporan Intan ke Kodam IV Diponegoro mengada-ada dan belum terbukti kebenarannya.

Editor: Weni Wahyuny
tribun jateng
Letkol Dwison Evianto 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATANG - Akhir-akhir ini nama Letkol Dwison Evianto jadi buah bibir lantaran diduga dicopot secara tiba-tiba dari jabatannya sebagai Dandim 0736 Batang.

Tak terima dengan pencopotan itu, beberapa perwakilan massa menggelar aksi karena tak terima Letkol Dwison Evianto dicopot secara mendadak dari jabatan Dandim 0736 Batang karena laporan seorang wanita atas nama Ayu Intan Sholekha.

Perwakilan  massa menyebut laporan Intan ke Kodam IV Diponegoro mengada-ada dan belum terbukti kebenarannya.

Diketahui Intan mengunggah laporan terkait perbuatan tindak pidana penganiayaan dan penghinaan yang diduga dilakukan oleh Letkol Dwison Evianto selaku Dandim 0736 Batang pada Sabtu 5 September pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.

 

tribunnews
Ayu Intan beseteru dengan mantan Letkol Dwison mantan Dandim Batang (instagram/ayu intan)

Selain laporan, beberapa video juga pernah diunggah oleh Intan.

Dua video dengan durasi sekitar 20 detik yang ia unggah di akun Instagram pada 28 dan 29 September lalu memperlihatkan perdebatan antara Intan dengan Letkol Dwison dan sejumlah anggota TNI berseragam.

Tak hanya laporan dan video yang diunggah oleh Intan, ia juga pernah mengunggah foto memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.

Baca juga: Sosok Letkol Dwison Evianto, Dicopot Tiba-tiba dari Jabatan Dandim 0736 Batang

Berkaitan dengan hal itu, Casrameko, tokoh masyarakat Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, yang ikut dalam aksi penolakan pencopatan Dandim 0736, beberapa waktu lalu menjelaskan sangat mengenal sosok Intan.

"Saya tahu Intan itu siapa, dia juga tetangga saya di Klidang Lor. Sejak kecil saya juga tahu dia. Jadi dalam permasalahan ini kami tahu siapa yang salah. Kami juga kenal Letkol Dwison yang merupakan putra daerah berprestasi tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut," tuturnya, beberapa waktu lalu.

Dilanjutkannya, ada dalang dan pihak yang mempengaruhi untuk menjatuhkan Letkol Dwison.

"Kami akan kawal hal ini dan kami berharap Letkol Dwison bisa menjadi Dandim 0736 Batang sampai dua tahun," jelasnya.

Pantuan Tribunjateng.com, beberapa postingan di akun media sosial Intan bercerita terkait tindak penganiayaan yang ia alami.

Penganiayaan itu terjadi usai ia pulang dari salah satu tempat hiburan dan kafe yang ada di Kota Pekalongan.

Dalam perjalanan pulang, kendaraannya menyerempet mobil yang ditumpangi Letkol Dwison.

Kejadian itu terjadi pada 5 September sekitar pukul 23.00 WIB di jalan Raya Pantura Batang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved