Berita OKI

April Hingga Oktober Terjadi 47 Kecelakaan di Tol Palembang-Kayuagung, Ini Penyebab Utama

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Kayuagung sudah beroperasi sejak 1 April 2020

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Polisi sedang olah TKP kecelakaan di Tol Palembang Kayuagung, Rabu (21/10/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Kayuagung sudah beroperasi sejak 1 April 2020.

Mulai 7 November 2020 tol ini akan dikenakan tarif.

Selama kurun waktu 10 bulan sejak dioperasikannya ruas tol Kayuagung - Palembang, tercatat kinerja transaksi perjalanan melewati ruas tol ini sudah mencapai angka 70 ribu kendaraan.

Pengelola Deputi Operasional Jalan PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), Yussuf Arosadi menjelaskan, selama uji coba pengoperasionalan jalan tol sebelum dikenakan tarif, antusiasme masyarakat melewati tol ini cukup tinggi.

"Masyarakat memilih tol KAPB (Kayuagung - Palembang) karena memiliki banyak manfaatnya. Selain menghemat bahan bakar dan menghindari kemacetan yang kerap terjadi di lintas timur, melewati KAPB dapat menghemat waktu yang semula 2 jam kini hanya 30 menit," terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/11/2020).

Dikatakannya sejak mulai dibuka pada awal April 2020, pihaknya telah memastikan persiapan SDM dan persiapan transaksi serta sarana penunjang lainnya tersedia di ruas Tol KAPB.

"Dari awal dibuka, kesiapan ruas tol ini sendiri sudah mendapat Standar Operasional Penggunaan (SOP) dan telah mendapatkan sertifikat layak operasi sejak awal bulan Maret 2020," tegasnya.

Disebutkan oleh Yussar, untuk persiapan SDM dan sarana penunjangnya ruas tol KABP memiliki puluhan personil serta armada pelayanan lalu lintas maupun operasional.

"Persiapan SDM ini berkaitan kepada pemberdayaan personil berikut armadanya yang akan digunakan ketika terjadi sesuatu di jalan, sekaligus di dalamnya berupa layanan call center, fasilitas cctv, VMS dan radio komunikasi," bebernya.

Sedangkan untuk persiapan transaksi berkaitan dengan sarana yang dapat menunjang proses transaksi pengendara.

"Kita cek juga secara berkala mengenai sarana penunjang transaksi seperti Lattol, mesin top up Bank BNI, BCA, BRI, Mandiri. Sekaligus kesiapan uang eletronik dan lain sebagainya," tuturnya.

Dijelaskan Yussar, selama pengoperasian ruas tol KAPB hingga menjelang penetapan tarif, pihaknya menggenjot persiapan hingga pemeliharaan ruas jalan.

"Persiapan menjelang pemberlakuan tol berbayar, yang terbaru yaitu kita lakukan sosialisasi pemberlakuan tarif mulai dari pemasangan spanduk, flyer dan penyebaran pamflet. Mengandalkan media sosial, serta dibantu oleh rekan-rekan media,"

"Persiapan lainnya seperti pemeliharaan kondisi jalan dan lingkungan ruas tol KAPB. Kita juga sempat melakukan penertiban ODOL," jelasnya.

Kemudian, Yussar tidak menampik jika memang sudah beberapa kali terjadi kasus kecelakaan di ruas tol KAPB sejak tol beroperasi, namun menurutnya faktor utama penyebab kecelakaan terjadi ialah human error.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved