Berita Palembang
Potret Keluarga Miskin di Palembang, Rumah Miring di Tepi Sungai, Anak Diajak Mengamen dan Memulung
Setiap malam atau tepatnya disaat air sungai pasang, maka air sungai dipastikan masuk ke dalam rumah dan membasahi ketidaknya sebatas mata kaki
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
Sementara itu, Feri, kakak iparnya juga bekerja serabutan dengan terkadang menjadi tukang becak dan sering juga bekerja bangunan bila ada panggilan.
Sedangkan istrinya, Meysi turut membantu mencari nafkah dengan memulung barang-barang bekas.
"Anak kakak ipar saya sampai umur 10 tahun belum juga sekolah karena tidak ada biaya. Anaknya yang umur 8 tahun juga sampai sekarang belum sekolah," ujar Berry.
Baca juga: Sulitnya Cari Pendonor Darah AB Negatif Bagi Istri Mukri, PMI Palembang Minta Kiriman dari Padang
Tak ada barang mewah yang terlihat di kediaman berbahan kayu beratapkan seng tersebut.
Beberapa sisi rumah juga terlihat bolong dan rapuh yang sudah tentu rawan gigitan nyamuk bagi penghuni rumah.
Bahkan tak harus menunggu hujan datang, setiap malam atau tepatnya disaat air sungai pasang, maka air sungai dipastikan masuk ke dalam rumah dan membasahi ketidaknya sebatas mata kaki.
Hal itu harus mereka rasakan hampir disetiap malam.
"Karena memang bagian tanah rumah ini juga sudah mulai ambles ke sungai, jadi pondasi kayunya juga miring," ujarnya.
Jauh didalam benak mereka, Berry dan keluarganya sangat ingin memperbaiki rumah tersebut.
Namun hal itu terkendala penghasilan mereka yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Apalagi masa pandemi covid-19 yang masih terjadi hingga kini, dirasa semakin mengurangi penghasilan mereka.
Penghasilan yang tak menentu dari kerja serabutan juga dianggap tidak mampu untuk digunakan dalam memperbaiki rumah.
Untuk itu ia berharap akan ada pihak yang bersedia membantu renovasi rumah tersebut.
"Karena kami takut dengan keselamatan anak-anak. Mesti tinggal di rumah miring ini, belum lagi air pasang sering masuk. Kami khawatir nanti terjadi apa-apa sedangkan kami tidak ada biaya untuk memperbaiki rumah," ujarnya.