Pembunuhan di Kertapati

Pran Tewas Dibunuh di Kertapati, Sempat Berlari Minta Tolong Dikejar Kakak Beradik

Andre (18 tahun) teman korban saat ditemui di RS Bari Palembang menuturkan, pada saat kejadian ia dan Pran sedang membuat besi tenda

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Pahmi
Andre, teman Fran yang melihat korban dikejar kakak beradik, Rabu (28/10/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pran, seorang tukang las besi tenda tewas dibunuh di Jalan Meranti (PU I), Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Rabu (28/10/2020).

Andre (18 tahun) teman korban saat ditemui di RS Bari Palembang menuturkan, pada saat kejadian ia dan Pran sedang membuat besi tenda, tidak jauh dari rumah korban.

"Pada saat kejadian tiba-tiba datang dua orang pelaku menghampiri korban."

"Salah satunya membawa senjata tajam jenis pedang, kemudian kedua pelaku langsung mengejar korban," ujar Andre.

Lanjut Andre menuturkan, korban saat itu langsung melarikan diri.

Baca juga: Bripka AF Anggota Polres Muratara Terancam Dipecat, Terjaring Razia Simpan Sabu di Mobil

"Karena takut saya menghindar dan korban berlari dikejar kedua pelaku sambil meminta tolong."

"Setelah saya cari dan lihat ternyata korban sudah terjatuh ke tanah dengan berlumuran darah dan kedua pelaku tidak ada lagi di TKP," katanya.

Saksi mengenali kedua pelaku.

"Saya tidak tahu apa masalah antara korban dan pelaku, dan mengenali kedua pelaku mereka berinisial K dan C," bebernya.

Andre menuturkan, kedua pelaku merupakan kakak beradik.

Baca juga: BREAKING NEWS, Terjadi Pembunuhan di Kertapati, Istri Korban Menangis Histeris di Rumah Sakit

Sebelumnya diberitakan, terjadi pembunuhan di Jalan Meranti (PU I), Kelurahan Kemas Rindu, Kecamatan Kertapai Palembang, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Korban telah dibawa ke RS Bari Palembang, Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 11.15 WIB.

Diketahui korban bernama Pran (28 tahun).

Istri korban yang tiba di RS Bari Palembang yang melihat suaminya sudah terbujur kaku langsung menangis histeris.

Sampai berita ini diturunke pihak ke polisian Kertapati masih menyelidiki kasus ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved