Berita Muba
Dikira Kayu, Nelayan di Muba Temukan Mayat Pria Mengapung di Sungai Musi
Saya lihat itu awalnya seperti kayu setelah didekati ternyata orang, lalu saya ikat dan bawa kepinggir untuk lapor kades dan BPBD
TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA-Prayudi (56 tahun), warga Desa Ulak Paceh Jaya kecamatan Lawang Wetan, Muba ditemukan tewas mengapung oleh seorang nelayan di pinggir sungai musi tepatnya Dusun IV Desa Sukarami Kecamatan Sekayu, Rabu (7/10/20).
Prayudi hampir sebulan lalu dilaporkan hilang.
Prayudi ditemukan Cik Mamat, warga Desa Sukarami. Pagi itu Cik Mamat yang sehari-hari mencari ikan.
Ia saat itu melihat sesosok mayat laki-laki dalam posisi tertelungkup dan sudah membengkak serta mengeluarkan aroma tak sedap.
Jasad tersebut langsung diikatnya dan dibawa ke pinggir sungai.
Cik Mamat kemudian memberitahu Kades Sukarami, BPBD dan Polsek Sekayu.
“Saya lihat itu awalnya seperti kayu setelah didekati ternyata orang, lalu saya ikat dan bawa kepinggir untuk lapor kades dan BPBD,”ujar Cik Mamat.
• Ribuan Mahasiswa se Sumsel Gelar Demo Tolak Pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja
Sementara itu, Kapolsek Sekayu IPTU Ade Nurdin mengatakan, mayat laki-laki tersebut pertama kali ditemukan oleh Cik Mamat yang sehari-hari memang mencari ikan di Sungai Musi.
“Ya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dan setelah di evakuasi BPBD Muba diketahui mayat laki-laki tersebut beridentitas Prayudi yang telah hilang sejak 10 September 2020 lalu. Korban dinyatakan hilang di setelah tenggelam di aliran Sungai Musi di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Muba,”kata Ade.
Polisi telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap saksi.
Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka oleh tim BPBD Muba.
“Korban langsung dibawa ke rumah duka, salah satu keluarga korban membenarkan bahwa jasad tersebut kerabatnya,”tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Muba Jhoni Martohonang, melalui Komandan TRC BPBD Muba, menambahakan sebelum korban ditemukan pihaknya telah melakukan pencarian terhadap korban selama 7 hari sesuai SOP.
Pencarian sendiri dilakukan di perairan dan penyisiran di darat sesuai dengan keterangan saksi.
“Pencarian dihentikan karena korban tidak ditemukan. Pada 7 Oktober korban ditemukan setelah di indentifikasi bersama keluarga korban bahwa benar jasa tersebut bernama Praydi yang selanjutnya jasad korban dibawa ke rumah duka,”ungkapnya.
• Nelayan Banyuasin Diserang Buaya, Saat Ditemukan Tangan dan Kakinya Sudah Hilang
Seorang kerabat korban bernama Girin bin Kasiro mengungkapkan, jasad tersebut merupakan keluarganya Prayudi yang hilang tanggal 10 Septemeber lalu.
Setelah ini jasad langsung dibawa untuk di kebumikan.
“Ya pak itu keluarga kami yang hilang ciri-cirinya sama persis. Kami ikhlas ini semuanya sudah musibah almarhum langsung di kubur hari ini juga,”ujarnya. (SP/ Fajeri)