'Daripada Anak Ini Mati', Bocah 10 Tahun yang Dibuang Orangtuanya Kini Dirawat Kapolres Pelalawan

Penyiksaan itu dilakukan ketika bocah tersebut masih tinggal di komplek perusahaan di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelal

Editor: Weni Wahyuny
Instagram
Seorang bocah 8 tahun disiksa dan dibuang orangtuanya sendiri di jalanan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Masih ingat dengan bocah 10 tahun yang disiksa orangtuanya kemudian dibuang ?

Bocah berinisial RFZ (10) itu baru-baru ini viral di media sosial lantaran menjadi korban penganiayaan orangtuanya.

Diketahui, RFZ disiksa oleh ayahnya DZ (34) dan dibuang ibunya MZ (33).

Selain memar sekujur tubuh, semua kuku kaki bocah itu juga dicopot pakai tang.

Kini RFZ dirawat Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko mengajak RFZ (10) berbicara dan bergurau untuk memulihkan psikologisnya pasca mendapat kekerarasan sewaktu tinggal bersama orangtuanya di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (30/9/2020).
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko mengajak RFZ (10) berbicara dan bergurau untuk memulihkan psikologisnya pasca mendapat kekerarasan sewaktu tinggal bersama orangtuanya di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (30/9/2020). (KOMPAS.com/ IDON TANJUNG))

Kapolres Pelalawan mengaku mengasuh anak tersebut supaya tidak lagi mendapat kekerasan dari orangtuanya.

Jauh-jauh Datang dari Aceh, 3 Pejabat Kepergok Dugem di Medan, Ngaku Jenguk Istri Bupati yang Sakit

2 Pemulung Dihajar Secara Membabi Buta saat Tidur di Emperan Ruko, Uang juga Dicuri, Satu Tewas

Sandiaga Uno Berpeluang jadi Juru Kampanye Gibran, SebelumnyaMuncul Nama Megawati dan Puan Maharani

Menurutnya, jika korban dikembalikan lagi kepada orangtuanya, dikhawatirkan akan kejadian lebih parah lagi.

"Kalau saya kembalikan juga ke keluarganya, takutnya nanti kejadian yang lebih parah lagi. Dari pada anak ini mati makanya saya selamatkan," ucap Indra Wijatmiko saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (30/9/2020) malam.

Ia menyebutkan, korban mengalami depresi berat akibat disiksa ayahnya hingga dibuang ibunya. Aksi penyiksaan itu dialami korban selama setahun.

Korban, kata Indra, dipukul pakai tang dan juga kayu. Luka memar hampir disekujur tubuh korban.

Seorang Bocah Terkubur di Tumpukan Sampah Setinggi 30 Meter, Sehari-hari Mencari Nafkah di Sana

Ditanya Presiden Jokowi Virus Corona ini Apa?, Saking Geramnya Pedagang Ketupat Sayur Jawab Ini

Santainya Mahasiswa Ini saat Ikut Wisuda Online, Sudah Tak Mandi, Lupa Kenakan Celana Panjang Pula

"Anak ini mengalami depresi berat. Tidak mau bicara, tidak mau makan. Makanya dia saya ambil menjadi anak angkat," kata Indra.

Selama dua hari tinggal bersamanya, menurut dia, kondisi korban sudah mulai membaik dan ceria. Namun, luka-luka ditubuh korban masih perlu mendapat perawatan dan memulihkan psikologis anak.

"Saya sama istri di rumah sedang berupaya memulihkan psikologisnya. Kalau luka di tubuhnya masih parah, seperti di punggung, rusuk, kaki, dan kepala. Kuku kaki dicopot semuanya pakai tang. Kalau sekarang mau mandi, kukunya harus dibungkus pakai plastik biar enggak perih kena air sabun. Saya juga panggil dokter ke rumah untuk merawatnya. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik, sudah bisa bersepeda," sebut Indra.

Masuk SD

Indra juga mengatakan akan menyekolahkan korban ke sekolah dasar. Saat ini ia sedang mengurus pindahan sekolah korban.

"Dia ini kan kelas dua SD. Jadi saya bawa ke Polres karena sekolahnya terlalu jauh di kampung. Saya akan koordinasi dengan dinas pendidikan untuk pindah sekolahnya. Kalau saya lihat anak ini cerdas, kreatif dan pandai matematika," kata Indra.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved