Berita Palembang

Besok Kereta Api Serelo Kertapati-Lubuklinggau Operasional, Penumpang Wajib Rapid Tes

Dibukanya perjalanan ini, penumpang diwajibkan mencamtumkan surat keterangan bebas covid-19 atau wajib rapid tes sebelum berangkat

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Setelah enam bulan setop operasional, PT Kereta Api Indonesia kembali membuka layanan rute perjalanan khusus untuk tujuan Kertapati- Lubuklinggau atau KA Serelo pada Kamis (24/9/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Setelah enam bulan setop operasional, PT Kereta Api Indonesia kembali membuka layanan rute perjalanan khusus untuk tujuan Kertapati- Lubuklinggau atau KA Serelo pada Kamis (24/9/2020).

Manager Humas PT KAI Divre III , Aida Suryanti membenarkan hal tersebut dalam perbincangan Sumsel Virtual Fest, Rabu (23/9/2020) dengan tema "Wajib Rapid Test, Masih Mau Naik Kereta Api?".

"Besok, kita akan membuka rute perjalanan jalur kereta api serelo yakni tujuan dari Kertapati-Lubuk Linggau dan Lubuk Linggau - Kertapati," ujarnya.

Dibukanya perjalanan ini, penumpang diwajibkan mencamtumkan surat keterangan bebas covid-19 atau wajib rapid tes sebelum berangkat.

"Hal ini dilakukan sesuai dengan edaran dari pemerintah agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. Jadi salah satunya syarat rapid tes, PCR atau hasil tes swab wajib disertakan kepada para penumpang," kata Aida.

Bagi calon penumpang yang sudah memesan tiket namun belum memiliki hasil rapid tes tak perlu khawatir karena PT KAI divre III Palembang juga menyediakan layanan rapid test dengan harga terjangkau.

"Untuk harga rapid tes ini yakni Rp 85 ribu. Harga ini sudah termasuk murah dibandingkan tempat lainnya," ujarnya.

Untuk harga tiket sendiri, kata Aida memang hanya Rp 32 ribu. Namun yang pasti ini dilakukan guna memastikan agar sebelum berangkat ini dalam keadaan sehat.

"Mengapa harga rapid lebih mahal dari tiket?. Pasti itu jadi pertanyaan banyak calon penumpang, namun harga ini sudah sangat terjangkau jika dibandingkan naik transportasi lainnya."

"Dan ini sekaligus menyadarkan masyarakat juga kalau rapid tes itu perlu. Pastikan kesehatan sebelum berangkat itu lebih baik," ungkap dia.

Aida mengatakan hingga Rabu siang pukul 12 siang, tercatat sebanyak 25 calon penumpang yang akan berangkat dari stasiun Kertapati- Lubuk Linggau dan 43 calon penumpang dari Lubuklinggau- Kertapati dihari pertama operasional.

"Mungkin ini akan lebih belum lagi ada penumpang yang naik di stasiun-stasiun kecil," jelasnya.

Aida mengatakan operasional di Divre 3 ini baru hanya untuk KA Serelo karena kebijakan untuk rute Kertapati- Tanjung Karang berada di Divre IV.

Namun, pihaknya akan mengevaluasi pasca dioperasionalkan kembali ini. "Kedepan nanti mungkin untuk rute lainnya akan segera dibuka," jelasnya.

Kata Aida, selain rapid tes pihaknya juga telah memastikan kalau melakukan perjalanan dengan kereta api itu aman.

"Sarana dan prasarana ini kita aman. Sebelum berangkat kereta apinya kita cuci dan disemprot disenfektan. Lalu, kapasitas dalam gerbing juga kita batasi sesuai anjuran covid-19," jelas Aida.

Tak hanya itu, distasiun juga kita ada pembatasan jarak untuk di loket, cek in mandiri, tempat menunggu dan lain sebagainya.

"Intinya kami ingin menyakinkan masyarakat kalau naik kereta api aman, menyenangkan walaupun ada syarat rapid bukan menjadi semacam hambatan tapi sebagai sinyal sebelum berangkat kita dinyatakan sehat," tegas Aida.

Sementara itu, Ketua OPKA Sumsel, Aditya Richard Hermawan mengatakan sangat menyambut baik dengan dibukanya kembali operasional PT KAI divre 3 Palembang.

"Kembalinya KA Serelo kami sangat sambut senang dsn positif karena sudah lama ini tidak operasional," kata dia

Sebagai komunitas pencinta kereta api, banyak juga baik dari komunitas maupun masyarakat awam yang bertanya kapan PT KAI akan membuka kembali layanananya.

"Kami pun sebagai organisasi pencinta kereta api juga turut menginformasikan hal ini dan banyak sekali respon masyarakat yang sambut baik akan dibuka dioperasionalkan kembali kereta api ini," tegasnya.

Bahkan, ia berharap untuk rute lain seperti kertapati-tanjung karang dan lainnya juga bisa segera menyusul.

Richard mengaku sebelum pandemi dirinya sendiri bisa satu bulan sekali naik kereta baik ke tanjung karang maupun lubuk linggau.

Katanya, dengan adanya rapid tes sebagai syarat naik kereta ia pun juga sangat setuju. "Setuju sekali karena ini penting demi keamanan bersama. Dan harga rapid tes yang ditawarkan juga cukup terjangkau," katanya.

"Dibandingkan travel setahu saya ke lubuk linggau itu Rp 140 ribu. Naik kereta 32 ribu ditambah Rp 85 ribu rapid tes jadi Rp 117 ribu jadi lebih murah naik kereta kan," ujarnya seraya mengatakan OPKA dibentuk sejak tahun 2016 lalu.

OPKA ini sebagai wadah untuk merangkul, mengumpulkan pecinta , pemerhati, penikmat kereta api yang punya satu kesatuan untuk kemajuan perkeretaapian Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved