Sempat Tak Makan hingga Nunggak Bayar Kost, Alasan Fajri-Laeli Mutilasi Rinaldi, Ingin Kuasai Harta
Semenjak berpisah dengan istri sahnya, Fajri tinggal bersama Laeli di sebuah indekos.
TRIBUNSUMSELCOM - Terungkap motif Laeli Atik Supriyatin (26) dan Djumadil Al Fajri (26) habisi nyawa hingga mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32).
Diduga karena ingin menguasai hartanya.
Karena ekonomi terhimpit, membuat keduanya membunuh Rinaldi.
Bahkan Laeli dan Fajri sempat nunggak bayar sewa indekos dan mengaku beberapa hari tak makan.
• Isak Tangis Keluarga Rinaldi Harley Wismanu di TPU Nologaten, Orang Tua Sampaikan Permohonan Maaf
"Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos,"
"Kemudian juga dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan dilansir dari Kompas.com, Senin (21/9/2020).
Semenjak berpisah dengan istri sahnya, Fajri tinggal bersama Laeli di sebuah indekos.
"Yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar untuk mahasiswa suatu perguruan karena dia ahli kimia," sambungnya.
• Napi Narkoba Asal China Kabur dari Lapas Tangerang, 6 Bulan Gali Lubang di Kamar Sel ke Saluran Air
• DAFTAR 20 Koruptor yang Masa Hukumannya Dikorting Mahkamah Agung Menurut Catatan KPK
Namun Laeli terhimpit masalah ekonomi, pelaku pembunuhan dan pemutilasi Rinaldi ini berniat melakukan pemerasan kepada sejumlah orang.
Rinaldi menjadi salah satu target terdekat.
"Awalnya pemerasan pada korban-korban. Kemudian mencari, yang terdekat adalah korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi, mereka terdesak," kata Yusri.
Sudah sekira satu tahun, Rinaldi dan Laeli saling mengenal melalui aplikasi Tinder.
Keduanya lalu memutuskan bertemu dan menyewa sebuah apartemen di Pasar Baru, Jakarta.
Rencana jahat rupanya sudah disiapkan Laeli dan kekasihnya, Fajri.
Follow juga:
Pada tanggal 9 September 2020, Rinaldi dan Laeli bertemu di salah satu apartemen yang sudah disewa.
Namun ternyata, Fajri sudah bersembunyi di kamar mandi di apartemen tersebut.
Rinaldi dipukul Fajri 3 kali saat sedang melakukan hubungan badan dengan Laeli.
Hingga akhirnya, pria lulusan UGM itu tewas setelah mendapat pukulan dan 7 kali tusukan.
Fajri dan Laeli kebingungan untuk membawa korban yang telah tewas.
Mereka sepakat untuk memutilasi Rinaldi menjadi 11 bagian untuk mempermudah dibawa keluar dari apartemen.
Keduanya memutilasi Rinaldi menggunakan golok dan gergaji.
Kemudian potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam kantong kresek dan diletakkan ke dalam dua koper dan ransel.
Jasad Rinaldi akhirnya ditemukan polisi di Apartemen Kalibata City, Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Adik kandung Rinaldi: Saya belajar memaafkan
Adik kandung Rinaldi Harley Wismanu (32), Arief Alfian mengantar sang kakak ke peristirahatan terakhirnya.
Rinaldi dimakamkan di Pemakaman Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman setelah disemayamkan di rumah duka, Senin (21/9/2020) pagi.
Jenazah Rinaldi diantar ke rumah duka di Dukuh Nologuten pada Minggu malam.
"Jenazah tiba di rumah pada pukul 00.02 WIB," ucap Suwanto, perwakilan keluarga dalam sambutan di prosesi upacara pemakaman, dilansir dari Kompas.com, Senin (21/9/2020).
Paginya, pria yang mengenal Laeli melalui aplikasi tinder itu dimakamkan.
Bupati Sleman, Sri Purnomo hadir melayat ke rumah duka dan menyampaikan belasungkawa.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara kita Rinaldi Harley Wismanu," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat memberikan ucapan belasungkawa di prosesi pemakaman.
Sekitar pukul 08.40 WIB, jenazah Rinaldi dibawa menuju peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Nologaten.
Follow juga:
Kesedihan mendalam tampak mewarnai prosesi pemakaman Rinaldi Harley Wismanu.
Setelah pemakaman sang kakak, Arief Alfian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi doa dan dukungan.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya apabila kakak saya banyak kesalahan, baik itu rekan pekerjaan, maupun kerabat," katanya.
"Saya sendiri masih belajar mengikhlaskan dan sebisa mungkin saya belajar memaafkan," sambung Arief.
Cerita sopir pengantar jenazah Rinaldi ke rumah duka
"Assalamualaikum, Mas. Assalamualaikum, Mas," teriakan salam tiada henti keluar dari anggota keluarga di rumah duka.
Jenazah Rinaldi Harley Wismanu, disemayamkan di tempat terpisah dari rumah duka, Senin (21/9/2020) dini hari, pukul 00.30.
TONTON JUGA:
Setelah hampir lima menit dimasukkan ke dalam rumah, peti jenazah Rinaldi tak berselang lama kembali dikeluarkan untuk dibawa ke ruang terpisah guna disemayamkan.
Adik Rinaldi, Adila Maulana Syahbani, tampak terpukul dan menangis menyaksikan jenazah kakak tercinta di tempat persemayaman.
Sejumlah warga pun turut berjaga-jaga di sekitar lapangan mini Dusun Nologaten, yang dijadikan tempat persemayaman Rinaldi.
FOLLOW JUGA:
Jenazah Rinaldy diantar menggunakan kendaraan ambulans dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang dikawal dua mobil lain.
Sesampainya di area rumah, mobil yang membawa peti jenazah Rinaldy seketika disemprot disinfektan oleh pihak desa setempat.
Sopir pengantar jenazah Rinaldy, Adi Saputra, menceritakan pengalamannya.
Adi sapaan akrabnya menjelaskan, ia kerap kali merasa sedih saat jenazah yang diantarnya tiba di rumah duka.
Isak tangis dan duka selalu hadir menyambutnya.
Apalagi hampir seluruh jenazah yang diantarnya adalah korban pembunuhan dan sejenisnya.

"Ya suka berat juga tiap kali melihat pihak keluarga mendiang yang selalu menyambut dengan duka," ujar Adi Saputra dilansir dari TribunJogja (grup TribunJakarta).
Adi menyatakan, perjalanan mengantar jenazah Rinaldi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.
Perjalanan tanpa pengawalan dari Kepolisian.
Hanya dua mobil yang dinaiki keluarga dan mobil jenazah berwarna putih berisi jasad Rinaldi.
Pengakuannya selama perjalanan tidak ditemui satu pun kendala.

Hanya saja, Adi sempat berhenti di rest area daerah Berebes, Jawa Tengah.
"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkapnya.
Adi mengaku, selama bekerja menjadi supir mobil jenazah, pihaknya tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.
"Tidak ada. Itu kan sugesti saja, kalau orang itu berani ya pasti gak ada gangguan apa pun," terang dia.
Paling jauh, Adi sudah membawa jenazah dari Jakarta ke Bali.
Ia pun menjelaskan, mekanisme pengantaran jenazah korban pembunuhan yakni menunggu arahan dari bagian Inafis Polri.
Setelah semua proses autopsi selesai, jenazah kemudian disiapkan untuk pemberangkatan ke rumah duka.
Saat ditanya bagaimana dengan nasib jenazah yang tidak memiliki keluarga, dirinya belum mengetahui proses pengurusannya.
"Kalau itu tim Inafis yang tahu. Saya hanya pengantar jenazah saja," pungkasnya.
Terancam hukuman mati
Pasangan kekasih Laeli dan Fajri ditangkap polisi setelah membunuh Rinaldi dengan motif menguasai harta korban.
Adapun barang bukti lain yakni 11 batang emas, laptop, perhiasan, ponsel, jam tangan, dan sejumlah kartu ATM milik korban.
Kedua pelaku yang melakukan pembunuhan tersebut dikenakan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.
"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," tegas Nana.
(tribunjakarta/tribunjogja/kompas)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beberapa Hari Tak Makan Gara-gara Desakan Ekonomi, Laeli dan Fajri Nekat Bunuh Lalu Mutilasi Rinaldi