Kepolisian Lembaga Paling Korup, Papua Nugini Siap-siap Diambang Kehancuran :Korupsi Begitu Mengakar
Kepolisian Lembaga Paling Korup, Papua Nugini Siap-siap Diambang Kehancuran :Korupsi Begitu Mengakar
TRIBUNSUMSEL.COM - Menteri Polisi Papua Nugini sendiri telah berkata bahwa, badan keamanan sipil negaranya benar-benar kacau.
Melansir dari The Guardian, Jumat (18/9/2020), Menteri Polisi Bryan Kramer menggunakan kesempatan peringatan Hari Kemerdekaan Papua Nugini untuk melancarkan serangan memojokkan terhadap institusi kepolisian.
Kepolisian Papua Nugini adalah badan publik yang paling korup di negara yang bersebelahan dengan Indonesia itu.
Badan itu terlibat dalam penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, dan pencurian tanah.
Mereka dididik oleh budaya disiplin dan kebrutalan polisi yang merajalela.
Membuat negara yang memiliki penduduk sekitar 8 juta jiwa itu berada diambang kehancuran.
Ia mengatakan bahwa korupsi yang mewabah akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan satu generasi, untuk memberantasnya.
Pernyataannya mengikuti konsesi dari komisaris polisi, David Manning, bahwa pasukannya termasuk "penjahat berseragam".
“Saya menemukan kepolisian kami benar-benar kacau dan penuh dengan korupsi,” kata Kramer.
Ia mengatakan, Badan yang bertugas memberantas korupsi itu sendiri telah menjadi lembaga terdepan dalam tindakan korupsi.
Ditambah lagi dengan budaya yang merajalela dari disiplin dan kebrutalan polisi yang merajalela.
“Petugas senior yang berbasis di markas polisi di Port Moresby mencuri dana pensiun pensiunan perwira mereka sendiri.
Mereka terlibat dalam kejahatan terorganisir, sindikat narkoba, penyelundupan senjata api, pencurian bahan bakar, penipuan asuransi, dan bahkan penyalahgunaan tunjangan polisi,” kata menteri itu.
Kramer menambahkan bahwa, institusi polisi juga menyalahgunakan puluhan juta Kina (mata uang Papua Nugini) yang dialokasikan untuk perumahan, sumber daya, dan kesejahteraan polisi.
“Kami juga menemukan banyak kasus perwira senior yang memfasilitasi pencurian tanah polisi," katanya.