Pembacokan di Masjid Tajung Rancing

Imam Masjid di Tanjung Rancing OKI Meninggal karena Dibacok, Polda Sumsel : Tidak Ada Indikasi SARA

Dari situlah, tersangka yang kesal timbul niat untuk menganiaya korban dengan sajam pada saat salat magrib.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
masjid Nurul Iman di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tempat imam masjid dibacok 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polda Sumsel beri tanggapan soal kasus pembacokan terhadap Muhammad Arif (61) yang dilakukan Mahmudin hingga akhirnya korban meninggal dunia. 

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan, penganiayaan terhadap korban pada Jumat (11/9/2020) pukul 18.15 di dalam Masjid Nurul Iman LK.III RT 07 Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayu Agung, OKI sama sekali tidak ada unsur yang mengandung SARA.

Korban Muhammad Arif, warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayu Agung OKI yang merupakan Ketua Pengurus Masjid Nurul Iman Tanjung Rancing ditusuk karena tersangka yang merupakan warga LK III RT 06 Kelurahan Tanjung Rancing Kecamatan Kayuagung OKI kesal dengan korban.

"Kejadian ini bermula ketika tersangka yang merupakan bendahara dan Ketua Perlengkapan Masjid Nurul Iman merasa tidak senang dan tersinggung. Karena kunci kotak amal diminta korban yang merupakan Ketua Masjid pada saat selesai salat Jumat," jelas Supriadi, Rabu (16/9/2020).

Seorang Ayah di Palembang Menangis Kehilangan Anak Gadisnya, Terakhir Dijemput OTD Naik Mobil

Dari situlah, tersangka yang kesal timbul niat untuk menganiaya korban dengan sajam pada saat salat magrib.

Dengan berbekal sajam jenis parang yang telah disiapkan, saat salat Magrib tersangka langsung membacok korban.

Korban yang dibacok mengalami luka bacok di bagian leher atas kiri.

Melihat kejadian itu, Aiptu Khoirul Sobri yang sedang melaksanakan salat di masjid tersebut bersama dengan jemaah lainnya langsung mengamankan tersangka.

Sedangkan korban dibawa ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan pertolongan.

Karena luka bacok, korban sempat dirujuk ke RS di Palembang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif lagi. Namun, akhirnya nyawa korban tak tertolong lagi karena luka bacokan yang dideritanya.

Ada Sabu di Dalam Bakso, Upaya Penyelundupan Narkoba di Lapas Sukamiskin Terbongkar

"Kapolres OKI sudah mendatangi rumah korban dan RT setempat. Untuk meredam keluarga korban agar tidak melakukan serangan balasan terhadap tersangka maupun keluarganya. Kami mengimbau kepada keluarga korban, tetap tenang jangan sampai terjadi main hakim sendiri. Serahkan kasus ini kepada Polisi khususnya Polres OKI," jelas Supriadi.

"Kami tegaskan di sini, tidak ada indikasi SARA atau organisasi terlarang sebagaimana berita yang beredar di masyarakat. Kasus pembacokan ini, murni adanya rasa ketersinggungan atau dendam pribadi. Karena kunci kotak amal yang diminta korban kepada tersangka," pungkasnya.

Tersangka Sempat Asah Parang

M Arif meninggal dunia akibat luka bacok yang dialaminya saat sedang salat, Jumat (11/9/2020).

Peristiwa pembacokan ketika sedang melakukan ibadah salat Magrib.

Kala itu Arif bertindak sebagai imam di Masjid Nurul Iman, Tanjung Rancing, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Atas meninggalnya korban, pihak keluarga menuntut pelaku agar dijatuhkan hukuman yang setimpal.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ahmad Kurni, adik dari korban ketika diwawancarai wartawan Tribunsumsel.com, Selasa (14/9/2020).

"Kami selaku keluarga korban memohon kepada pihak yang berwajib agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya, bila perlu seumur hidup," ungkapnya menginginkan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

Disampaikannya, sebelum pelaku melakukan pembacokan, sempat terlihat oleh warga sedang mengasah parang yang ternyata akan digunakan untuk membacok korban.

"Menurut saya pembunuhan itu sudah direncanakan sebelumnya, buktinya saja siang hari sebelum kejadian ada warga melihat pelaku di depan rumahnya sedang menggosok parang panjang miliknya,"

"Apalagi pelaku waktu berangkat ke masjid membawa serta parang tersebut, dan diletakkan di depan masjid. Ketika melihat keadaan, barulah melancarkan aksi kejinya," tegas Ahmad.

Ia pun menyampaikan jika pelaku dengan membabi buta melayangkan parang miliknya kebagian kepala korban hingga bersimbah darah.

"Terhitung sekira 4 kali pelaku menebaskan parang ke kepala sebelah kanan, selain itu ada juga terkena di bagian paha. Akibat luka yang sangat dalam korban kehabisan darah dan setelah sempat dirawat nyawa tidak tertolong," tambahnya.

Ditegaskan kembali, keluarga ingin kejadian ini diusut tuntas dan pelaku dikenakan hukuman berat.

Keseharian Arif

Meninggalnya M Arif (59) karena dibacok meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan para tetangga.

Arif diketahui meninggal Senin (14/9/2020) setelah jadi korban pembacokan saat jadi imam salat Magrib di Masjid Nurul Iman, Jumat (11/9) lalu.

"Kami turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Pak Arif, bagi saya beliau adalah sosok yang baik dan taat menjalankan ibadah," terang Herman tetangga korban.

Dijelaskannya Herman, keseharian almarhum selain pensiunan kepala sekolah juga sering mengajar anak - anak sekitar untuk mengaji.

"Sudah sekira sepuluh tahun belakangan beliau mengabdikan hidupnya sebagai guru ngaji bagi anak sekitar, dan juga sudah 2 periode terpilih jadi ketua masjid Nurul Iman Kelurahan Tanjung Rancing,"

 FAKTA Baru Pembacok Imam Masjid di Tanjung Racing OKI, Ternyata Sopir Pribadi: Sudah Semakan Seminum

"Di mata saya pribadi, korban ini sangat baik dan ramah. Setiap ada pengajian maupun hajatan, beliau yang selalu mengisi acara untuk membacakan Al-Quran," ungkapnya mengingat korban semasa hidupnya.

Masih kata Herman, berkat kebaikan korban tersebut masyarakat sekitar tidak menyangka jika akan menghembuskan napas terakhir dengan cara tidak wajar.

"Buktinya sejak hari pertama dirawat, sanak keluarga maupun keluarga ramai yang datang untuk memberikan semangat terhadap keluarga yang ditinggalkan,"

"Kami cukup kaget ketika menyaksikan korban dibacok tetangganya sendiri yang tidak lain sesama pengurus masjid. Padahal mereka berdua itu sejak lama sangat dekat," tutupnya.

 Pakai Masker Tapi Tak Tutupi Hidung Tetap Didenda, Operasi Yustisi di OKI, Hari Pertama Baru Teguran

Fakta Baru

Fakta baru pembacokan yang terjadi, Jumat (11/9) lalu di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Pelaku Mahmudin (50) ternyata telah lama bekerja sebagai sopir pribadi korban M Arif (59) dan diangkat sebagai marbot masjid.

Hal tersebut disampaikan, Ahmad Kurni adik ipar dari korban.

Ia menyampaikan bahwa kedekatan pelaku dan korban selama ini.

"Sebenarnya mereka berdua sangat akrab bisa dikatakan sudah semakan seminum, di mana pelaku juga selama 4 tahun belakangan menjadi sopir pribadi korban,"

"Bahkan setelah korban terpilih menjadi ketua masjid, pelaku juga diajak untuk bekerja sebagai marbot, sebagai pengurus kotak amal masjid," jelasnya selain itu rumah keduanya juga hanya berjarak sekitar 50 meter..

 BREAKING NEWS: Ketua Imam Masjid Nurul Iman Tanjung Rancing OKI Meninggal, Dibacok saat Salat Magrib

Ahmad Kurni adik ipar dari korban pembacokan M. Arif ketika ditemui dirumah duka, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Senin (14/9/2020).
Ahmad Kurni adik ipar dari korban pembacokan M. Arif ketika ditemui dirumah duka, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Senin (14/9/2020). (TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI)

Selama ini tidak terdengar perselisihan antara kedua.

Namun yang menjadi masalah hanya persoalan jumlah isi kotak amal yang sering berkurang.

"Setahu saya ada beberapa pengurus masjid lainnya, menjelaskan bahwa pendapatan kotak amal masjid selalu berkurang,"

"Setelah itu korban menyampaikan keluhan itu dan mengambil kesimpulan untuk menyerahkan kunci kotak amal ke bendahara. Namun kemungkinan korban tersinggung atas hal tersebut," ungkapnya.

 Sudah Lama Intai Syekh Ali Jaber, AA Pelaku Penusukan Akui Sering Terbayang-bayang dengan Ceramahnya

Rumah M Arif di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Senin (14/9/2020).
Rumah M Arif di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Senin (14/9/2020). (TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI)

Dikatakan lebih lanjut, ketika akan berlangsung salat magrib, gerak - gerik pelaku sudah dicurigai jemaah lain dengan selalu mondar-mandir masuk masjid.

"Iya sebelum salat magrib, pelaku sudah duluan datang ke masjid, akan tetapi ketika korban masuk masjid dan bertindak sebagai imam. Pelaku justru keluar dari masjid mengambil parang yang telah disiapkan diluar masjid,"

"Pas rakaat pertama, pelaku langsung melayangkan parang sebanyak 4 kali hingga melukai bagian telinga sebelah kanan, dan di paha sebelah kanan, dengan begitu korban tersungkur dipenuhi darah," katanya.

Melihat keadaan yang demikian, pelaku langsung pergi meninggalkan masjid dan tidak berselang lama kepolisian berhasil mengamankannya.

"Melihat Korban sudah bersimbah darah pelaku langsung sembunyi di rumahnya, setelah petugas datang pelaku langsung diamankan," terangnya, polisi segera menggiring pelaku agar tidak terjadi amuk massa.

Meninggal di Rumah Sakit

 Setelah menjalani perawatan beberapa hari di Rumah Sakit Muhammad Husein kota Palembang, M Arif meninggal dunia.

M Arif merupakan ketua imam Masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, yang menjadi korban pembacokan.

"Sebelumnya beliau telah menjalani operasi di bagian kepala tepatnya di belakang kuping. Pada saat itu darah yang mengalir cukup banyak,"

"Pak Arif dirawat sejak malam Sabtu kemarin, dan sekira pukul 4.30 dinihari menghembuskan napas terakhirnya," jelasnya H. Abunawas, wakil ketua imam masjid Nurul Iman, Senin (14/9/2020) pagi.

Dikatakan lebih lanjut, jenazah rencananya akan segera dibawa pulang dan di kebumikan di Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten OKI.

"Jenazah sedang di salatkan, dan saat ini masih menunggu surat dari desa yang sebentar lagi akan dikirimkan. Setelah itu selesai baru jenazah di berangkatkan ke Desa Tanjung Lubuk,"

"Tidak ada dari rumah sakit yang menyatakan jenazah harus dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19," terang Abunawas.

Ia bersama masyarakat lainnya sudah menyiapkan pemakaman.

Pelaku pembacokan
Pelaku pembacokan (ist)

Diberitakan sebelumnya video peristiwa penangkapan yang viral di media sosial, menunjukkan pelaku yang mengenakan baju koko dan celana panjang digiring beberapa petugas kepolisian.

Diketahui pria tersebut diamankan, lantaran melakukan pembacokan terhadap pengurus masjid di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Ketika di konfirmasi, Kapolsek Kayuagung AKP Tarmizi SH, membenarkan kejadian tersebut terjadi diwilayah hukumnya.

"Iya benar adanya kejadian pembacokan sore tadi ketika salat magrib di masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing," jelas Kapolsek melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (11/9/2020) malam.

Sesuai isi rekaman yang didapatkan wartawan Tribunsumsel.com, bahwa pelaku bernama Mahmudin (50) melakukan aksi pembacokan terhadap sesama rekan pengurus masjid bernama M. Arif (59).

Lantaran pelaku tersinggung dengan korban

"Saya bersama korban sama-sama pengurus masjid. Bahkan sudah sekitar 4 tahun menjadi pengurus masjid di bagian kotak amal," tegas Pelaku.

Dalam rekaman tersebut diterangkan pelaku, kekesalannya bermula tadi siang ketika korban tiba-tiba mengambil kunci kotak amal darinya sembari melontarkan kata - kata.

"Dia ngomong kesaya 'kau dak usah lagi di bagian kunci kotak amal'. Karena sangat tersinggung akhirnya nekat membacoknya saat sedang salat magrib sebanyak 2 kali," tuturnya.

Dari kejadian tersebut, masyarakat sekitar sempat panik dan heboh serta video viral berseliweran di jejaring sosial media.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved