Bukan untuk Cegah Virus Corona, Masker Scuba dan Buff Lebih Cocok Digunakan untuk Anti Debu
Dikatakan dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang ini, idealnya masyarakat awam sebaiknya men
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dokter spesialis penyakit dalam mengingatkan agar masyarakat dapat membedakan antara masker anti debu dengan masker yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.
Hal ini juga tidak terlepas dari kegunaan masker scuba dan buff yang saat ini sedang ramai dibahas.
Ketua Perhimpunan Tropik Infeksi Indonesia (PETRI) cabang Palembang dr Harun Hudari SpPD K-PTI FINASIM mengatakan, selain berbahan tipis, scuba dan buff juga memiliki jaringan kain yang longgar.
Sehingga scuba dan buff lebih cocok untuk digunakan sebagai anti debu, bukan ditujukan untuk mencegah penularan virus corona.
"Partikel debu ukurannya agak besar. Berbeda dengan partikel dari Covid-19 yang sangat kecil sekali. Lebih kecil dari ukuran debu," ujarnya, Rabu (16/9/2020).

• Masker Scuba dan Buff Disebut Kurang Ampuh Cegah Corona, Ini Penjelasan dari Jubir Satgas Covid-19
Dikatakan dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang ini, idealnya masyarakat awam sebaiknya menggunakan masker berbahan kain dengan tiga lapisan.
Masker ini dinilai lebih efektif untuk mencegah masuknya partikel-partikel virus melalui saluran pernapasan.
"Masker kain tiga lapis itu terdiri dari kain dibagian depan, terus bagian tengahnya bisa diselipkan tisu atau kain tipis. Kemudian dibagian belakangnya ada kain lain. Itu lebih efektif, dibandingkan dengan scuba karena cuma satu lapis," jelasnya.
• Seorang Ayah di Palembang Menangis Kehilangan Anak Gadisnya, Terakhir Dijemput OTD Naik Mobil
• Seorang Buruh di Palembang Dikabarkan Hilang, Terakhir Kendarai Motor Revo Tinggalkan Rumah0.
Untuk perawatan, masker kain tiga lapis juga sangat mudah untuk dibersihkan.
Cukup dengan direndam ke dalam air deterjen minimal 15 menit dan maksimal 1 jam, maka sudah ampuh untuk membunuh partikel virus yang menempel di masker tersebut.
"Sedangkan untuk masker bedah, disarankan hanya digunakan oleh tenaga medis saja. Karena juga persediaannya terbatas. Selain itu masker bedah tidak bisa berkali-kali pakai, hanya satu kali. Tapi masker kain tiga lapis, itu kan bisa dicuci, jadi masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran beli masker," ujarnya.
• Lama Tak Berhubungan Seks, Pria di Banyuasin Cabuli Bocah Usia 8 Tahun: Terakhir dengan Wanita Malam
Dikatakan Harun, sejak terjadinya pandemi covid-19, penggunaan masker memang sangat dianjurkan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan virus corona.
Untuk itu ia sangat mendukung adanya kebijakan sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Palembang yang sudah membuat perda untuk memberikan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
• Kakek-kakek di Musi Rawas Perkosa Bocah Perempuan Selama 4 Tahun, Seminggu Sekali Lakukan Aksi Bejat
Hal tersebut diatur dalam Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 27 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan.