Corona di Sumsel

Kasus Corona di Sumsel Terus Bertambah, Ahli Epidemiologi : Jangan Panik, Tunjukkan Sense of Crisis

Sebagian besar kasus positif menular pada orang dengan rentang usia 22-44 tahun, sedangkan kasus meninggal mayoritas terjadi pada pasien yang memiliki

Editor: Weni Wahyuny
Sripo/ Jati Purwanti
Pakar Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kasus Covid-19 di provinsi Sumatra Selatan masih terus mengalami penambahan.

Berdasarkan data terbaru , kasus Covid-19 di Sumsel tercatat 5.078 dengan jumlah kasus aktif 1.012 atau 19,93 persen dari total kasus.

Ahli Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty, mengatakan dengan terus meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 di Sumsel ini semestinya dapat ditekan dengan meningkatkan jumlah pemeriksaan.

"Angka terpapar naik, pejabat jangan panik, tapi tunjukkan sense of crisis supaya masyarakat mau dengan ikhlas menerapkan protokol kesehatan," katanya pada Urban Talk Sripo-Tribun Sumsel bertema "Angka terpapar naik pejabat panik", Selasa (15/9/2020).

UPDATE Corona di Palembang, Kasus Positif Masih Bertambah, Ada 3 Orang Meninggal karena Covid-19

Iche menyebut, mayoritas penularan Covid-19 di Sumsel bersifat asimptomatik atau tanpa gejala.

Sebagian besar kasus positif menular pada orang dengan rentang usia 22-44 tahun, sedangkan kasus meninggal mayoritas terjadi pada pasien yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes dan hipertensi.

Menurut Iche, saat ini jumlah pemeriksaan untuk mendeteksi Covid-19 (PCR) di Sumsel belum mampu mencapai 100 ribu penduduk per Minggu.

Padahal, di provinsi Sumsel tercatat ada 8,5 juta penduduk.

Pelaku Asah Parang Sebelum Membacok, Keluarga Minta Pembunuh Imam Masjid di OKI Dihukum Seumur Hidup

Syekh Ali Jaber Titip Salam untuk Jokowi saat Dijenguk Mahfud : Salam Sungkem Kepada Bapak Presiden

Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila, Syekh Ali Jaber Sebut Penusuk Sangat Berani dan Terlatih

"Untuk mampu mencapai target ini kita harus bekerja maksimal karena angka kematian sangat tergantung pada angka konfirmasi sebagai pembaginya. Pemeriksaan PCR yang masif sangat berguna untuk memutuskan rantai penularan," jelas Iche.

Adapun rincian jumlah kematian akibat infeksi virus korona di Sumsel yakni sebanyak 305 kasus atau jika dipersentasekan sebesar 6,01 persen.

Angka ini memang lebih tinggi dibanding angka kematian nasional yang hanya di kisaran 4 persen.

"Namun, yang harus disyukuri adalah kesembuhan yang total berjumlah 3.761 atau 74,06 persen dari angka positif," tambah dia.

Dia menyarankan, pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan provinsi, untuk tidak lagi hanya mengandalkan sosialisasi tentang protokol kesehatan.

Hal ini karena upaya sosialisasi dinilai tidak tidak mampu lagi menekan angka penularan Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved