Corona di Lubuklinggau

15 Santri di Lubuklinggau Positif Covid-19, Ponpes akan Dilockdown Jika Penanganan Tak Serius

Ia pun mengucapkan terima kasih, kepada pihak Ponpes Modern Ar-Risalah yang sudah berani terbuka kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan track

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Weni Wahyuny
(Pixabay)
Ilustrasi pasien corona. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - 15 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Ar -Risalah Kota Lubuklinggau terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

Saat ini 15 orang santri tersebut sudah dilakukan isolasi di rumah sehat yang dibuat oleh pihak Ponpes.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Lubuklinggau, dr Jeanita Purba menyampaikan, bila kasus santri di pesantren ini bukan kali pertama terjadi Indonesia, karena sudah pernah juga terjadi di Provinsi Jawa Timur.

"Hari ini Dinkes Kota Lubuklinggau sudah melakukan tracking. Dari tiga kasus pertama 50 tracking yang baru keluar 38 positifnya 12 orang, jadi totalnya 15 orang, sisanya masih ada yang belum keluar," kata Jeanita pada wartawan, Senin (14/9/2020).

Sudah Lama Intai Syekh Ali Jaber, AA Pelaku Penusukan Akui Sering Terbayang-bayang dengan Ceramahnya

Menurutnya, saatnya semua pihak harus serius.

Sebab untuk kasus di Jawa Timur membuat pesantren tersebut harus lockdown.

Kemungkinan bila semakin meluas, kebijakan tersebut bisa juga diambil di Lubuklinggau.

Untuk itu, semua perlu dievaluasi kembali, perlu diingat bahwa yang berada di pesantren itu anak orang lain yang hanya dititipkan untuk bersekolah di sana.

FAKTA Baru Pembacok Imam Masjid di Tanjung Racing OKI, Ternyata Sopir Pribadi: Sudah Semakan Seminum

"Ingat itu anak orang lain, oleh karenanya mari sama-sama melakukan keterbukaan supaya kita bisa mengevaluasi secara bersama-sama," terangnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih, kepada pihak Ponpes Modern Ar-Risalah yang sudah berani terbuka kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan tracking kepada santri-santrinya.

"Mudah-mudahan keterbukaan ini akan ditindak lanjuti, sehingga bisa melakukan penyehatan kepada para anak didiknya, sehingga kasus tidak meluas lagi," ungkapnya.

Sebab, perlu diingat kasus re infeksi sekarang sudah ada di Lubuklinggau.

Artinya anak-anak itu sekarang rentan, mereka bisa sewaktu-waktu terulang kembali, karena hubungannya ini adalah kadar virus.

"Kadar virus yang terulang kembali memang gejalanya lebih ringan, oke jika tidak punya penyakit pengorbit, kalau ada penyakit, maka akan lebih cepat," ujarnya. 

15 orang santri ini masuk dalam tambahan 26 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Lubuklinggau, Minggu (14/9/2020) lalu.

Sehingga jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Lubuklinggau jumlah secara keseluruhan sebanyak 375 kasus.

Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Lubuklinggau, Darlela menyampaikan terpaparnya ke 15 orang santri terpapar Covid-19 tersebut bermula dari salah satu santri yang merasa ada gejala Covid-19.

 Sudah Lama Intai Syekh Ali Jaber, AA Pelaku Penusukan Akui Sering Terbayang-bayang dengan Ceramahnya

Suasana depan Ponpes Ar-Risalah Kota Lubuklinggau.
Suasana depan Ponpes Ar-Risalah Kota Lubuklinggau. (TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS)

Kemudian pihak Ponpes Ar Risalah mememinta bantuan ke pada Dinkes dan Puskesmas Citra Medika untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para santri di Ponpes tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya berdasarkan swab test ternyata satu santri positif Covid-19," ungkap Darlela saat menyampaikan pers rilis di Pondok Pesantren Ar Risalah Kota Lubuklinggau, Senin (14/9/2020).

Darlela menjelaskan, awalnya pihaknya melakukan swab test pada santri tersebut hari Selasa (8/9), kemudian, Rabu (9/9) langsung dilakukan swab test ke 72 santri yang melakukan kontak erat dengan santri tersebut.

 2 Remaja Perempuan di Palembang Terjaring Razia Tak Pakai Masker, Minta Maaf : Jangan Contoh Kami

"Untuk sementara baru keluar 37 orang. Untuk yang positif Covid-19 sebanyak 15 orang dan 22 orang lainnya negatif, sementara sisanya belum keluar masih menunggu dari BBLK Palembang," ujarnya.

Darlela menambahkan, untuk 15 orang santri positif Covid-19 tersebut saat ini sudah dilakukan isolasi di rumah sehat yang disediakan oleh pihak Ponpes. Pihaknya juga sudah mengecek bahwa rumah sehat Ponpes tersebut sudah sesuai standar kesehatan.

"Untuk mereka yang memiliki gejala atau sakit saluran pernapasan dipisahkan dengan yang tidak punya gejala, lokasinya memang sudah dipisah," katanya.

 BREAKING NEWS: Ketua Imam Masjid Nurul Iman Tanjung Rancing OKI Meninggal, Dibacok saat Salat Magrib

Sementara Pimpinan Ponpes Modern Ar Risalah Kota Lubuklinggau, Atiq Fahmi menyampaikan ke 15 santri tersebut diisolasi di rumah sehat Ponpes sudah sesuai anjuran dari Dinkes dan Puskesmas Citra Medika.

"Santri ini tidak dipulangkan karena Covid-19 ini penyakit harus diisolasi, kemudian tidak semua santri belum dilakukan swab test, ditambah kalau dipulangkan akan riskan karena khawatir kasus ini bisa menyebar," ungkapnya.

Sementara untuk aktivitas belajar mengajar saat ini tetap berjalan normal seperti biasa di dalam Ponpes khususnya seperti setor hafalan tetap, namun lebih mengedepankan protokol kesehatan.

"Sementara untuk ustaz pengajar yang berasal dari luar untuk sementara dilakukan belajar via dalam jaringan (daring). Pengajar dari luar dilarangan datang hanya memberikan materi via daring yang akan dikerjakan oleh santri dalam pondok," terangnya. (Joy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved