Sejumlah Proyek Nasional di Sumsel Terhambat, Alex Noerdin : Masyarakat Dirugikan
Alex menyebut seharusnya pembebasan lahan sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh kepala daerah pemilik wilayah.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyayangkan masih adanya masalah pembebasan lahan belum selesai sehingga menghambat pelaksanaan proyek nasional di Sumsel.
Seharusnya pembebasan lahan sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh kepala daerah pemilik wilayah.
Mengingat syarat anggaran proyek APBN itu bisa dicairkan setelah tidak ada masalah pembebasan lahan.
"Setiap proyek nasional yang menggunakan anggaran APBN itu bisa dilaksanakan, harusnya ini sudah diperkirakan jauh- jauh hari tidak ada lagi masalah pembebasan lahan, dan perencanaannya seperti itu," kata Alex saat dihubungi Tribunsumsel.com, Rabu (26/8/2020).
Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Sumsel II ini pun menyayangkan, masalah pembebasan lahan sekitar 6.000 persil untuk pembangunan Fly over di simpang angkatan 66 Palembang itu masih belum selesai.
Mengingat perencanaan pembangunan itu sudah dilakukan sekitar 3 tahun lalu.
"Itukan sudah lama, tiga tahunan lalu dan harusnya tidak ada masalah lagi, karena masalah itu sudah selesai sejak awal," jelasnya.
Ia pun menyoroti pembebasan lahan untuk pelebaran jalan Palembang- Betung yang juga masih terkendala, padahal harusnya sudah selesai juga diselesaikan meskipun tak dipungkiri cukup berat, mengingat pelebaran jalan itu sudah mendesak sekali.
"Itu juga sudah 2 sampai 3 tahunan, harusnya sudah selesai dan proyek nasional tidak bisa menunggu. Sebab sangat menyusahkan masyarakat, mengingat volume kendaraan yang melintas di jalan itu sudah pesat dan sudah dibutuhkan masyarakat," tandasnya.
Ia pun menambahkan, jika anggaran dari pusat mengendap, maka daerah jelas akan dirugikan, mengingat belum ada jaminan kedepan pemerintah pusat akan menganggarkan anggaran APBN lagi untuk daerah itu.
"Kalau diendapkan tahun ini, tahun depan belum tentu dapat lagi. Bagaimana mau menambahkan tahun depan, kalau anggaran yang ada ngendap selama ini. Siapa yang dirugikan, jelas masyarakat," tuturnya.
Ayah dari Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza ini mengaku tak mau menyalahkan pihak- pihak tertentu.
Namun belajar dari pengalamannya saat memimpin provinsi Sumsel selama 10 tahun, semua bisa diselesaikan jika ada koordinasi dengan semua pihak atau stakeholder yang ada, itu sangat kuncinya.
"Saya tidak bisa menyalahkan pihak tertentu, tetapi ini harus ada koordinasi bersama untuk menyelesaikannya," imbaunya.
Alex juga mengaku memiliki pengalaman yang sama saat memimpin ada 1 hingga 2, termasuk soal masalah pembebasan lahan dalam pembangun fasilitas Jakabaring Sport City untuk Asian Games 2018 lalu.