Berita OKUS
Mengenal Cara 'Ngabung' atau Menyadap Air Aren Alami, Usaha Sampingan Desa Serumpun Jaya OKU Selatan
Setelah selesai mengumpulkan hasil sadapan air aren, hasil ngabung petani akan memasak dengan kuali.
Laporan Wartawan Sripoku.com Alan Nopriansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Ngabung atau menyadap air aren sudah menjadi usaha sehari-hari lebih dari setengah warga yang tinggal di Desa Serumpun Jaya, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT) , Kabupaten OKU Selatan , Sumatera Selatan.
Dari usaha hasil ngabung tersebut, air aren dimasak warga secara manual menggunakan kayu bakar agar menjadi gula merah, alhasil dari usaha itu setiap petani memiliki penghasilan Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per harinya.
Setiap harinya, para petani sebanyak dua kali mengambil air hasil sadapan dengan menggunakan wadah bambu seukuran paha orang dewasa yakni dilakukan saat pagi hari dan sore hari.
Setelah selesai mengumpulkan hasil sadapan air aren, hasil ngabung petani akan memasak dengan kuali.
• BESOK Program Bantuan Subisidi Upah (BSU) Rp600 Ribu per Bulan untuk Karyawan Diluncurkan Jokowi
• Pertamina Rugi Rp 11,327 Triliun, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi Trending Topic di Twitter
Waktu yang dibutuhkan untuk memasak dan membekukan aren menjadj gula kisaran 6-7 jam.
Hasil normal yang didapat pada umumnya dari dua pohon aren yang disadap dapat menghasilkan 3-4 turus gula merah yang dijual dipasaran Rp10 ribu setiap turusnya.
"Penyadapannya dilakukan pagi hari dan sore hari, biasanya dari hasil usaha ngabung ini menghasilkan 3-4 turus gula aren setiap harinya," ujar Sobrin Warga Desa Serumpun Jaya Kecamatan BPRRT, Rabu (26/8/2020).
• Warga 7 Ulu Palembang Jadi Korban Tabrak Lari, Terkapar di Jalan, Kepala Keluarkan Darah
Terpisah, Selain mengandalkan hasil tahunan Kopi, Kepala Desa Serumpun Jaya Muslimin mengatakan usaha menyadap gula aren yang kerap disebut warga dengan istilah ngabung sudah menjadi usaha sampingan penduduk setempat sebagai penghasilan sehari-hari.
"Karena hasil kopi kurang memuaskan, hampir seluruh warga menyadap gula aren atau disebut ngabung sebagai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkap Kades Muslimin.
