Jatuh Hati pada DME, Primadona Energi Bagi Masyarakat
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengembangkan gasifikasi batubara atau dimethyl ether (DME) sebagai pengganti Liquified
“Kalau untuk masyarakat menengah DME sangat cocok untuk kebutuhan energi masyarakat, ” kata dia.
Sama juga dikatakan oleh Asmawati, warga RT 1 RW 3 ini mendapatkan bagian khusus pelaku usaha atau UMKM. Tabung yang diberikan isi gasnya berukuran 7 kilogram.
Keseharian Asmawati juga membuka rumah makan persisnya berada di samping kantor Kelurahan 13 Ilir.
"Apinya biru sekali, sangat irit ketimbang yang LPG 3 kilogram," kata dia.
Ia pun berharap pemerintah bisa secepatnya mendistribusikan DME terutama bagi pelaku UMKM di Palembang.
"Kadang kita mencari tabung gas 3 kilogram sangat susah, apalagi banyak orang mampu yang memakainya, jadi usaha kuliner ini sangat penting dengan kehadiran bahan bakarnya, kalau disuruh pilih tentu saya pilih DME," ujarnya.
DME menjadi alternatif pengganti elpiji yang dari tahun ke tahun cukup tinggi impornya. DME ini sendiri bisa dibilang sebagai energi baru untuk kebutuhan masyarakat.
Kepala Bidang Energi pada Dinas ESDM Sumsel, Dr Aryansyah MT mengungkapkan, DME menjadi pengganti elpiji untuk kebutuhan masyarakat.
Diyakini juga DME akan menjadi pilihan primadona masyarakat sebagai pengganti LPG 3 kilogram.
DME menjadi primadona karena bisa mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efek keuntungan besar bagi produksi batu bara muda.
"Dalam proses DME dengan hitungan 5 juta ton bisa dikonversi menjadi 2,5 juta jadi DME. Artinya sudah bisa memasok bahan bakar rumah tangga serta mengurangi impor," katanya.
Selain menekan impor, DME ini solusi untuk meningkatkan nilai jual atau hilirisasi batu bara yang lebih berefek ke masyarakat.
Balitbang ESDM sendiri sudah menguji coba ke 155 kepala keluarga, dan hasilnya memuaskan.
"Tinggal nanti tahapan selanjutnya untuk melakukan distribusi secara massal," ungkap dia.
DME ini sendiri akan diproses produksinya oleh PTBA bersama Pertamina.