Disdukcapil OKI Target Cetak 1.200 E-KTP Dalam Sepekan, Warga Rela Lakukan Perekaman Malam Hari

Program ini ke depan semakin ditingkatkan lagi dan untuk blanko pihaknya siap jika terjadi kekurangan segera mengajukan ke pusat.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
REKAM E KTP - Warga Kecamatan Air Sugihan melakukan perekaman e-KTP hingga malam hari, Minggu (23/8/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ogan Komering Ilir membuka layanan jemput bola selama sepekan, hingga ke daerah perairan di Kecamatan Air Sugihan.

Hal tersebut dilaksanakan agar para warga di daerah terluar Bumi Bende Seguguk itu memiliki tanda pengenal berupa e-KTP. Apalagi memang beberapa lokasi sangat jauh dari Kantor Disdukcapil yang ada di Kota Kayuagung.

"Iya Kecamatan Air Sugihan, jaraknya sangat jauh jika warga harus ke kantor capil. Jadi saat ini program Jemput Bola di Desa Sehari Mesti Jadi (Jalades Semedi). Alhasil kantor Desa Kerta Mukti siang dan malam, selalu ramai didatangi pemohon untuk rekam e-KTP," ucap Kepala Dinas Dukcapil OKI Hendri MSi, Senin (24/8/2020) siang.

Disampaikan Hendri, target selama sepekan pelayanan tersebut mampu mencetak 1.200 e-KTP pemohon.

"Masyarakat diharapkan memanfaatkan layanan gratis, selama petugas melakukan jemput bola di lapangan. Sehingga mereka yang belum merekam bisa segera mengantongi e-KTP. Target ke depan semua warga di OKI seperti pemula memiliki e-KTP. Karena ini penting sebagai identitas penduduk dan bisa digunakan untuk mengurus administrasi," jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, layanan Jalades Semedi ini juga dilakukan di kecamatan lainnya. Alhasil waktu pembuatan dan penerbitan e-KTP lebih cepat dari sebelumnya.

"Program ini ke depan semakin ditingkatkan lagi dan untuk blanko pihaknya siap jika terjadi kekurangan segera mengajukan ke pusat," ungkapnya.

Sementara itu, Merly warga Jalur 24 mengaku, terbantu dengan adanya layanan hemput bola.Karena desanya paling ujung dan jika ingin membuat e-KTP ke Disdukcapil biaya transport besar sekali pergi Rp 200 ribu belum makan.

"Makanya saya rela antre hingga malam agar e-KTP dapat segera dicetak," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved