Gempa di Bengkulu

Setelah Gempa Guncang Bengkulu, Berikut Pantauan Aktivitas Terkini Gunung Api Dempo di Pagaralam

Tidak ada pengaruh terhadap aktivitas Gunung Api Dempo. Pasalnya gempa di Bengkulu merupanan gempa Tektonik bukan gempa Vulkanik.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/WAWAN SEPTIAWAN
CEK SIESMOGRAF : Tampak petugas Pos Pemantau Gunung Api Dempo (GAD) Pagaralam sedang mengecek aktivitas kegempaan GAD. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Gempa bumi Kembali dirasakan warga Kota Pagaralam tepat pada pukul 05.29 WIB. Gempa yang dirasakan cukup besar hingga membuat sejumlah warga berlari keluar rumah.

Bahkan gempa yang dirasakan di Pagaralam terjadi dua kali secara berturut-turut. Hal ini membuat warga harus menunggu lama diluar rumah karena khwatir ada gempa susulan.

Gempa Bengkulu, Warga Mekakau Ilir OKU Selatan Ikut Rasakan Getaran Kecil

Informasi yang dihimpun Rabu (19/8/2020) dari situs BMKG menyebutkan, pusat gempa terjadi dikawasan Provinsi Bengkulu tepatnya di laut 169 kilometer barat daya Bengkulu Utara untuk gempa yang pertama terjadi sekitar pukul 05.23 WIB

Sedangkan gempa yang kedua pusatnya dilaut 78 kilometer barat daya Bengkulu Utara. Kekuaran gempa sendiri yaitu 6,9 SR untuk gempa pertama dan 6,8 SR untuk gempa kedua.

Pasca gempa Bengkulu Utara warga Kota Pagaralam khawatir berpengaruh pada aktivitas Gunung Api Dempo (GAD) Kota Pagaralam.

Petugas Pos Pemantau GAD Kota Pagaralam, Megi membenarkan jika Gempa di Bengkulu Utara terasa sampai di puncak GAD. Hal ini terlihat dari rekaman alat ukur Siesmograf.

"Ya tadi pagi gempa Bengkulu terasa sampai ke Pagaralam. Bahkan alat Siesmograf kita juga merekam getaran tersebut," ujarnya.

Gempa Bengkulu Terasa di Pagaralam, 2 Kali Warga Rasakan Goncangan Sebelum Berlarian Keluar Rumah

Namun gempa tersebut tidak mempengaruhi aktivitas Vulkanik dari Gunung Api Dempo. Pasalnya gempa yang terjadi di Bengkuku Utara tersebut merupaka gempa tektonik.

"Tidak ada pengaruh terhadap aktivitas Gunung Api Dempo. Pasalnya gempa di Bengkulu merupanan gempa tektonik bukan gempa vulkanik," jelasnya.

Sampai saat ini status GAD masih berada di level I yaitu aktif normal. Namun tetap ada himbauan agar masyarakat tidak mendekati kawah merapi dengan radius 1 kilometer.

Sebelelumnya Salah seorang warga Gunung Dempo, Woko (34) mengatakan, gempa tadi pagi sangat terasa di Pagaralam. Bahkan guncangan lebih besar dari gempa-gempa sebelumnya.

"Terasa sekali kak, bahkan lebih besar dari yang kemarin. Bahkan gempanya juga terjadi dua kali dan cukup lama," ujarnya.

Karena guncangannya cukup besar dirinya langsung keluar sambil mengendong anaknya. Pasalnya khawatir terjadi gempa susulan.

"Dua kali gempanya kak, karena takut ada gempa susulan lagi kami langsung keluar rumah dan menunggu cukup lama diluar sambil memastikan tidak ada lagi gempa susulan," katanya.

Senada dikatalan Bandroh (40) warga Bedeng Kresek. Dirinya merasakan gempa yang terjadi tadi pagi. Namun gempa tersebut tidak membuat dirinya keluar rumah.

"Sudah biasa terjadi gempa pak, jadi sudah biasa. Pagaralam ini sering terjadi gempa kiriman dari Bengkulu," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved