Karhutla 2020
Kisah Serda Sutrasno Pimpin Petani Atasi Karhutla OKI, Kelola Tumpangsari 520 Hektare Kebun Nanas
Dia sukses menganggulangi karhutbunla melalui program tumpangsari, sekaligus jadi tambahan pemasukan bagi para petani
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
Pasca tumpangsari tanaman nanas di kebun sawit atau karet tidak lagi ada lahan petani yang terbakar di musim kemarau.
Hal itu tidak lain, karena masing- masing petani menjaga kebunnya. Mereka bahkan rutin mendatangi kebun untuk memanen buah nanas dua pekan sekali.
"Kalau hanya ditanami sawit atau karet petani pasti jarang mengunjungi kebunnya, kini usai ditanami nanas mereka rutin datang, jika tidak dipanen maka buah nanas akan membusuk," katanya
Dilanjutkan Sutrasno, sebagian besar petani bahkan kini kembali meremajakan tanaman nanas di kebunnya. Karena semakin tua usai tanaman maka buah yang dihasilkan makin kecil.
Untuk meningkatkan harga jual hasil panen, sedianya sudah ada bantuan mesin pemotong nanas untuk dijadikan keripik. Tapi belum digunakan karena keterbatasan sumber daya manusia.
"Mesin potong untuk buat keripik sudah ada, tapi saya akui masih kekurangan sumber daya manusia. kami belum mengoprasikannya hingga kini," katanya
Danramil Pedamaran 0402-02 Kapten Inf Piyanto mengakui selain dapat meningkatkan pendapatan warga, tanaman nanas di kebun sawit atau karet cukup efektif mencegah karhutbunla.
"Ini sudah bertahun tahun tak terbakar padahal lahan gambut di lokasi ini cukup dalam sekitar 6-8 meter. Dahulu merupakan langganan kebakaran, saya masih ingat," katanya
Ia menegaskan dalam melawan karhutbunla di wilayah gambut dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lahan miliknya masing- masing.
Selain itu juga dibutuhkan kewaspadaan agar karhutbunla yang terjadi dapat segera diketahui dan dipadamkan sebelum meluas.
"Kita tidak mungkin bisa mengawasi seluruh lahan gambut yang ada. Ini pentingnya membangun kesadaran masyarakat paling tidak untuk menjaga lahan yang dimiliki," katanya
Dalam rangka menjaga kawasan pedamaran dari ancaman karbutbunla, peran pihak swasta sangat dibutuhkan terutama dalam deteksi dini dan pemadaman.
Terdapat ratusan menara pantau yang dijaga 24 jam dan petugas pemadam yang siap bergerak melakukan pemadaman sesaat ada informasi dari menara pantau.
"Selain menara pantau, petugas pemadam perusahaan. Kita juga minta perusahaan melakukan penyiraman badan jalan. Karena bisa saja puntung rokok jadi awal kebakaran besar," tegasnya. (Johny/ M Ardiansyah)