Karhutla 2020

Kisah Serda Sutrasno Pimpin Petani Atasi Karhutla OKI, Kelola Tumpangsari 520 Hektare Kebun Nanas

Dia sukses menganggulangi karhutbunla melalui program tumpangsari, sekaligus jadi tambahan pemasukan bagi para petani

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Yohanes Tri Nugroho
Serda Sutrasno, bintara pendamping desa (Babinsa) dari Koramil Pedamaran, Kebupaten OKI 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG- Sumsel masih bebas kabut asap hingga pertengahan Agustus selain karena masih diguyur hujan, juga tak lepas dari kontribusi Serda Sutrasno, bintara pendamping desa (Babinsa) dari Koramil Pedamaran, Kebupaten OKI.

Dia sukses menganggulangi karhutbunla melalui program tumpangsari, sekaligus jadi tambahan pemasukan bagi para petani.

Ditemui Tribun Sumsel di Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran, Sutrasno menuturkan awal mulanya mendapatkan perintah dari atasan untuk melakukan pendampingan petani pasca karhutbunla yang terjadi pada 2014-2015 lalu.

"Saya langsung mencari cara agar kebakaran tidak lagi terjadi, akhirnya saya melakukan uji coba menanam nanas di kebun sawit milik pribadi seluas 8 hektare," ungkapnya.

Bibit nanas didatangkan dari kawasan Prabumulih yang merupakan pusat budidaya nanas di sumsel. Dalam satu hektare kebun sawit miliknya bisa ditanami hingga 23 ribu tanaman nanas.

Kala itu baru ada beberapa petani yang berminat sehingga pembagian bibit nanas pun dilakukan.

Mereka juga menanam nanas tumpangsari di kebun sawit atau karet yang dimiliki.

"Mulanya baru sedikit yang tertarik, banyak yang takut gagal, tapi pasca panen perdana dengan hasil melimpah banyak yang langsung ikut menanam," katanya

Serda Sutrasno hingga kini membagikan cuma-cuma bibit nanas dikebunnya. Hal itu tidak lain agar banyak petani ikut membudidaya nanas di kebunnya.

Menurutnya, tanaman nanas dipilih karena mampu menjaga kelembapan lahan gambut sehingga sekalipun musim kemarau tidak akan mudah terbakar.

"Tanaman nanas ini banyak menyimpan air dan mampu menghalangi sinar matahari terkena permukaan tanah sehingga lahan gambut akan tetap lembab," katanya

Di sisi lain, tanaman nanas mampu menambah penghasilan para petani karena harga yang relatif stabil. Sembari menanti hasil panen sawit atau karet yang menjadi tanaman utama.

Pasca keberhasilan budidaya nanas, banyak petani ikut menanam bahkan kini banyak yang menjadikan nanas tanaman utama.

Lahan terlantar yang ditumbuhi semak semak dibersihkan dan dijadikan kebun nanas.

"Hingga bulan ini budidaya nanas di lahan gambut sudah mencapai 520 hektar, itu semua tersebar di tiga desa yakni Cinta Jaya, Tanjung Serang, Sungai Menang," jelasnya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved