DIRGAHAYU RI
'Saya Cinta Indonesia', Gadis Berdarah Tionghoa jadi Paskibraka Sumsel, Ikuti Jejak Sheren Valentia
Menjalani karantina selama enam hari sejak atau 11-16 Agustus 2020, putri kedua pasangan Liu Senglai dan Fitri Komarudin ini mendapatkan pengalaman ta
Sukses membawa bendera hingga sang saka berkibar, Sheren tak lupa berterima kasih kepada semua yang mendukung. Ia berterima kasih kepada orangtua, pelatih, senior, teman-teman yang telah mendukung aku biar tidak gerogi," ujarnya.
Sebagai pembawa bendera pusaka pada saat pengibaran bendera pusaka tentu menjadi kebanggaan bagi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Tak terkecuali Sheren Valentia yang berkesempatan membawakan baki bendera pusaka pada pengibaran bendera di Halaman Griya Agung Palembang pada peringatan HUT RI ke 72 tahun.
Ditemui Tribun Sumsel saat persiapan pengibaran bendera, Sheren begitulah sapaannya mengaku senang dipercaya menjadi pembawa baki pada hari kemerdekaan tersebut.

"Perasaan senang, deg-degan tapi gak apa-apa," kata wanita Kelahiran Palembang 14 Februari 2001 ini.
Sheren ternyata keturunan Chinese yang lama tinggal di Palembang bersama kedua orangtuanya.
Anak sulung dari dua saudara ini merasa dari kecil sudah diajarkan bagaimana mencintai tanah air Indonesia.
"Orangtua selalu mengajarkan mencintai tanah air. Contoh kecilnya kami dari kecil pasti disuruh nonton TV untuk menyaksikan siaran langsung saat bendera merah putih dinaikkan," ujar sulung dari pasangan Liu Senglai dan Fitri Komarudin ini.
Siswa dari SMA Xaverius Kota Lubuklinggau ini menambahkan berbangga hati dari keturunan Chinese bisa dipercaya untuk membawakan baki.
"Bangga Keturunan Chinese ikut bela negara, kami juga termasuk penerus bangsa dan siap membawa Indonesia lebih maju," ungkap penganut agama Budha ini.
Cinta Indonesia, Sheren pun bercita-cita menjadi Akademi Polisi yang dapat melindungi tanah air. Menurutnya cita-cita tersebut sangat mulia, oleh sebab itu sejak dini ia mempersiapkan untuk mewujudkan cita-citanya itu.