Kerahkan 3.800 Personel, Polres Musirawas Siap Amankan Pilkada 2020

Saya yakin dan percaya siapapun yang terpilih sebagai bupati dan wakil bupati periode berikutnya, adalah putra putri terbaik Kabupaten Musirawas

Editor: Vanda Rosetiati
SRIWIJAYA POST
Kepala Polres Musirawas AKBP Efrannedy 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - Polres Musirawas memersiapkan 3800 personil untuk pengamanan menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musirawas yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020.

Personel sebanyak 3.800 itu merupakan gabungan anggota Polri dan TNI serta stake holder terkait lainnya.

"Keseluruhan pengamanan dengan stake holder sekitar 38.00 personil gabungan. Dari Polres, Linmas, TNI dan stake holder. Namun demikian kita melihat situasi dan kondisi kedepan," kata Kapolres Musirawas AKBP Efrannedy usai simulasi pengamanan pilkada di bundaran Agropolitan Centre Muara Beliti, Jumat (7/8/2020).

Dalam kesempatan itu Kapolres Musirawas AKBP Efrannedy mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk memberikan hak pilihnya pada pulkada Kabupateb Musirawas yang akan digelar pada 9 Desember 2020.

"Kemudian apapun hasilnya nanti, itu harus kita terima dengan lapang dada. Itulah namanya demokrasi. Saya yakin dan percaya siapapun yang terpilih sebagai bupati dan wakil bupati periode berikutnya, adalah putra putri terbaik Kabupaten Musirawas," kata AKBP Efrannedy.

Kantor KPU Musirawas Dikepung Massa
Sekumpulan massa mengepung Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musirawas, Jumat (7/8/2020).

Mereka merangsak masuk dan bertindak anarkis sebagai bentuk ungkapan kekesalan dan menolak hasil penghitungan pemilukada. Massa bahkan berani menendang kotak suara.

Tim negosiator Polwan Polres Musirawas yang berupaya membujuk massa agar membubarkan diri tak digubris.

Melihat situasi mulai tak kondusif, tim pengendalian massa (Dalmas) awal kemudian diterjunkan menggantikan tim negosiator.

Namun bukannya takut, massa malah makin brutal dan beringas sambil berteriak memanaskan suasana.

Mereka berupaya untuk masuk kantor KPU meskipun dicegah pasukan dalmas.

Beberapa provokator tampak menendang tameng dan melempar kearah pasukan dalmas. Situasi makin panas, sehingga tim dalmas awal kemudian dibackup oleh tim dalmas lanjut.

Tak juga bubar, selanjutnya tim Pasukan Anti Huru Hara (PHH) kemudian diterjunkan untuk membubarkan massa. Kawat berduri dipasang mengelilingi kantor KPU. Termasuk kendaraan water canon dalam posisi siaga mengikuti gerak maju tim PHH.

Massa yang mulai merusak dan membakar ban di lokasi kemudian perlahan dihalau oleh tim PHH. Water canon pun disemprotkan, dan dilakukan tindakan tegas terhadap massa.
Massa yang dihalau oleh pasukan PHH terus terdesak mundur dan akhirnya bubar.

Aksi diatas merupakan simulasi dalam rangka pengamanan pilkada Kabupaten Musirawas yang digelar Polres Musirawas di Bundaran Agropolitan Centre Muara Beliti, Jumat (7/8/2020).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved