Seorang Bapak Curi Ponsel untuk Anak Belajar Daring, Kondisinya Buat Putra Pemilik Handphone Lemas

Karena penasaran, Ahmad pun mencoba mencari ponsel itu dengan menggunakan aplikasi pelacakan.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Belajar 

Salah seorang anak dilihat Ahmad sedang belajar daring memakai HP milik ayahnya.

Ahmad pun makin sedih dan miris karena HP curian itu ternyata dipakai untuk belajar.

Menurut Ahmad, anak itu duduk di kelas 1 SMP, sedangkan kakaknya sudah putus sekolah dan adiknya yang paling bontot belum bersekolah.

PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Saya sangat enggak nyangka si bapak nyuri HP biar anaknya bisa tetap sekolah dan belajar daring. Dari situ saya langsung lemas. Apalagi waktu nunggu, saya lihat keluarga itu cuma makan sepiring mi instan dan dimakan bersama," ujarnya.

Kepada bapak pemilik rumah, Ahmad pun mengatakan HP yang digunakan anak itu milik ayahnya.

Bapak yang bekerja sebagai kuli itu pun mengakui bahwa HP itu memang hasil curian.

"Saya minta saja si bapak datang ke rumah biar enggak salah paham. Dia langsung datang sambil menangis," ucapnya.

Bapak itu meminta maaf kepada ayah Ahmad atas perbuatannya mencuri HP.

Bapak itu mengaku terpaksa mencuri demi anaknya yang ingin belajar secara daring.

"Kalau niat nyuri, seharusnya semua barang berharga di rumah dibawa. Tapi ini, kan, cuma ambil satu HP," katanya.

Menurut Ahmad, HP curian itu sempat habis baterai. Untuk mengisi baterai, bapak tersebut harus ikut ke tetangganya.

"Saya sama ayah sepakat enggak memperpanjang masalah ini. Semoga saja si bapak itu bisa punya rezeki untuk beli HP agar anaknya bisa belajar," ucapnya.

Gelap Mata

Ditemui di rumahnya di Kecamatan Tarogong Kaler, A (41) mengatakan ia mengambil HP karena terpaksa. Ia juga sangat menyesal.

"Saya sadar perbuatan saya sangat salah. Cuma kemarin memang anak saya merengek minta HP. Soalnya anak saya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran," ujar A di rumahnya di Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved