Deteksi Virus Corona hanya dengan Waktu 20 Menit, Terobosan Baru Australia, Klaim Pertama di Dunia

Tim dalam penelitian itu dipimpin oleh BioPRIA dan Departemen Teknik Kimia Monash University, termasuk para peneliti dari ARC Centre of Excellence di

Editor: Weni Wahyuny
corona.sumselprov.go.id
Ilustrasi virus corona 

Meski kasus Covid-19 melonjak di AS, pemerintahan Donald Trump terus menganjurkan agar sekolah dibuka kembali.

Pada Kamis, sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, membela anjuran Trump untuk membuka sekolah, meski khawatir mengenai penyebaran virus corona di ruang kelas.

Sejumlah pejabat sekolah juga mengkhawatirkan siswa dan staf sekolah karena berpotensi tertular Covid-19 jika pengajaran tatap muka langsung kembali dilakukan.

"Ilmu pengetahuan seharusnya tidak menghentikan ini," kata McEnany.

"Ilmu pengetahuan berada di pihak kita di sini." kata dia menambahkan.

Inggris, AS, dan Kanada Tuduh Rusia Berusaha Mencuri Data Vaksin Covid-19

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) pada Kamis (16/7/2020) mengatakan para hacker yang didukung pemerintah Rusia berusaha mencuri data vaksin Covid-19.

Tidak hanya itu, kata NCSC, mereka juga mencuri hasil riset pengobatan Covid-19 dari institusi farmasi dan akademik di seluruh dunia.

Dilansir dari Reuters (17/7/2020), Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada menyatakan serangan siber itu berasal dari kelompok APT29 yang dikenal sebagai "Cozy Bear".

Ketiganya meyakini operasi kelompok itu merupakan bagian dari aktivitas intelejen Rusia.

Direktur Operasi NCSC, Paul Chichester, mengutuk serangan para hacker tersebut.

"Kami mengutuk serangan keji ini, serangan kepada mereka yang melakukan pekerjaan penting untuk melawan pandemi virus," kata Chichester seperti dikutip dari Reuters.

 

Hasil studi awal para ilmuwan Kings's College di Inggris menunjukkan kekebalan yang dimiliki pasien sembuh dari Covid-19 hanya bertahan beberapa bulan. Foto: Perusahaan farmasi Zydus Cadila pada 3 Juli 2020 merilis foto seorang pekerja farmasi yang memperlihatkan vaksin yang dikembangkan perusahaan itu untuk mencegah infeksi virus corona.
Hasil studi awal para ilmuwan Kings's College di Inggris menunjukkan kekebalan yang dimiliki pasien sembuh dari Covid-19 hanya bertahan beberapa bulan. Foto: Perusahaan farmasi Zydus Cadila pada 3 Juli 2020 merilis foto seorang pekerja farmasi yang memperlihatkan vaksin yang dikembangkan perusahaan itu untuk mencegah infeksi virus corona. (HANDOUT / ZYDUS CADILA / AFP)

Kantor berita Rusia, RIA, mengabarkan bahwa Rusia, melalui juru bicara Dmitry Peskov, menolak tudingan Inggris itu.

Tudingan itu, kata Peskov, tidak didukung oleh bukti yang layak.

Rusia dituduh egois

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan aksi intelejen Rusia yang menggunakan hasil kerja penanganan pandemi sebagai targetnya "benar-benar tidak dapat diterima"

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved