Pembunuh Guru SD di Banyuasin Ditangkap

Warga Tak Menyangka Ardiansyah Bunuh Guru SD, Ikut Antar Perangkat Desa saat Heboh Penemuan Mayat

Sosok Ardiansyah cukup dikenal di desa itu, Anca panggilan Ardiansyah sejak putus sekolah bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pengangkut sembako dar

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Weni Wahyuny
Tribunsumsel
Tersangka perkosa guru Sd di Banyuasin 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Fakta baru muncul terkait dengan pembunuhan guru SD di Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pelaku, Ardiansyah ternyata ikut hadir saat warga tengah heboh menemukan mayat Efriza Yuniar di dalam ember di rumahnya.

Aksi pembunuhan sadis yang menimpa Efriza Yuniar (51) yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD) masih menjadi perhatian warga Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Puluhan warga desa berkerumun di depan kediaman EY yang merupakan tempat kejadian pembunuhan itu.

Masih ada garis polisi di rumah yang terletak bersebelahan gedung SDN 11 Muara Telang, Jumat (10/07/2020).

Kediaman EY jika dilihat dari luar, terdapat dua bubungan sehingga seolah ada dua rumah yang berdampingan.

Tapi dari keterangan warga, hanya ada satu rumah yang memiliki banyak ruangan.

Rumah itu sempat didiami EY dan suaminya, sebelum rumah tangganya kandas sekira lima tahun belakangan.

Kediaman EY yang merupakan tempat kejadian pembunuhan itu. Masih ada garis polisi di rumah yang terletak bersebelahan gedung SDN 11  Muara Telang, Jumat (10/07/2020).
Kediaman EY yang merupakan tempat kejadian pembunuhan itu. Masih ada garis polisi di rumah yang terletak bersebelahan gedung SDN 11 Muara Telang, Jumat (10/07/2020). (TRIBUNSUMSEL.COM/YOHANES TRI NUGROHO)

 Motif Ardiansyah Perkosa dan Bunuh Guru SD, Tetangga Sebut Sering Intip Efriza Yuniar saat Mandi

Selanjutnya, EY pun berdiam seorang diri di rumah itu sembari melakukan tugasnya sebagai seorang guru.

Kompleks sekolah dikelilingi pagar beton setinggi 1,5 meter, pagar itu membatasi dengan pemukiman warga.

Kawasan sekolah itu berada diujung pemukiman penduduk sehingga relatif sepi.

Warga tampak tak percaya kejadian pembunuhan sadis menimpa guru yang telah puluhan tahun mengabdi di desa itu.

Terlebih belakangan terungkap, EY ternyata dibunuh oleh mantan muridnya, Ardiansyah (18).

Sebelum ditangkap polisi, Ardiansyah ternyata juga sempat berada diantara warga ditengah kehebohan penemuan jenazah EY.

 Kesedihan Keluarga Guru SD di Banyuasin yang Ditemukan Tewas di Ember, Minta Pelaku Dihukum Mati

Tempat kejadian pembunuhan guru SD di Banyuasin. Masih ada garis polisi di rumah yang terletak bersebelahan gedung SDN 11  Muara Telang, Jumat (10/07/2020).
Tempat kejadian pembunuhan guru SD di Banyuasin. Masih ada garis polisi di rumah yang terletak bersebelahan gedung SDN 11 Muara Telang, Jumat (10/07/2020). (TRIBUNSUMSEL.COM/YOHANES TRI NUGROHO)

Ia pun sempat mengantarkan sejumlah aparat desa mendatangi lokasi kejadian.

"Biasa saja orangnya, kami juga tidak sangka dia pelakunya. kemarin waktu heboh penemuan jenazah itu, dia (ardiansyah) antar orang desa ke sini," kata warga yang namanya enggan dikutip.

Sosok Ardiansyah cukup dikenal di desa itu, Anca panggilan Ardiansyah sejak putus sekolah bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pengangkut sembako dari Palembang ke Kecamatan Muara Telang.

Anca merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Ayahnya menderita stroke sehingga tak bisa beraktivitas, sementara ibunya bekerja sebagai buruh kupas kelapa tak jauh dari rumahnya.

Rumah Anca dan keluarga cukup sederhana karena hanya berdinding papan.

 37 Pasangan ABG di Jambi Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Seks, Ada yang masih Usia 13 Tahun

Letaknya hanya sekitar 30 meter dari kediaman EY dan berada ditengah pemukiman warga setempat.

Ketua RT 16 Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Muhamad Idris (38) mengaku kaget dengan peristiwa peristiwa pembunuhan di wilayahnya.

Apalagi ternyata melibatkan dua warganya.

" Iya semuanya masuk warga kita, ibu guru itu dan ardiansyah, saya juga kaget saat pertama diberitahu. Kejadian itu sangat heboh warga banyak berkerumun di lokasi," katanya

Idris menyampaikan EY merupakan ibu guru yang telah lama mengabdi di sekolah dasar negeri (SDN) II Muara Telang. Pengabdian EY dimulai sejak gadis dan berstatus guru honorer puluhan tahun lalu.

"Saya rasa ibu sudah mengabdi hingga puluhan tahun, dan mengajar hampir seluruh warga disini. Dari gadis sampai dengan sekarang, dari honorer hingga diangkat PNS," katanya

Idris menyebut sebagian besar warganya yang berusia 33 tahun ke

bawah bahkan merupakan mantan muridnya. Hal itu menunjukkan lamanya pegabdian ibu guru EY wilayah desa ini. (jhn)

Sosok Pelaku

 Ardiansyah (18), warga Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamatan Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, tega memperkosa dan membunuh Efriza Yuniar alias Yuyun (51).

Terungkap fakta bahwa pelaku pernah menjadi murid korban yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

"Pembunuh itu (pelaku) memang terkenal nakal sejak sekolah. Dia juga pernah tidak naik kelas waktu SD. Orang tuanya pernah datang ke Tante, minta tolong supaya anaknya minta dinaikkan kelas. Tapikan tidak bisa seperti itu. Kalau tidak naik kelas ya sudah jelas seperti itu," ujar Sela (26) keponakan korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020).

Lebih lanjut dikatakan, rumah korban dan pelaku memang tidak terlalu jauh.

suasana instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020)
suasana instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020) (TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI)

 12 Kecamatan di Palembang yang Alami Penambahan Kasus Baru Corona, IB I dan IT II Paling Banyak

Sela menuturkan, berdasarkan cerita korban semasa hidup, pelaku sempat beberapa kali kedapatan masuk tanpa izin ke rumah korban.

Bahkan pelaku juga pernah mencuri celengan di rumah guru SD tersebut. 

"Selain itu pernah juga ketahuan masuk diam-diam ke rumah Tante. Entah niatnya mau mencuri atau bagaimana, tapi saat itu ketahuan. Jadi sama Tante langsung diperingatkan supaya jangan mengganggu. Soalnya sama-sama saling kenal," cerita Sela.

Atas tindakan kejam yang dilakukan pelaku, pihak keluarga korban sangat menuntut keadilan.

Pihak keluarga berharap agar pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.

 MPLS Tingkat SMA di Sumsel Dilaksanakan 13-15 Juli, Ini Ketentuan Sesuai dengan Zona di Wilayahnya

"Pembunuh itu harus dihukum mati. Perbuatannya benar-benar sudah sangat keterlaluan. Tante saya itu gurunya yang seharusnya di hormati. Tapi malah diperlakukan kejam begitu. Kami ingin keadilan," tegas Sela dengan suara kesal seraya berurai air mata.

Kronologi Penanangkapan

Pembunuh guru SD Negeri 11 Muara Telang yaitu Efriza Yuniar alias Yuyun (50) akhirnya ditangkap.

Tidak butuh waktu lama Tim Puma Polres Banyuasin, untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap guru SD Negeri 11 Muara Telang ini

Tersangka pembunuhan guru SD di Muara Telang ini adalah Ardiansyah (18) warga Jalur V Marga Rahayu Marga Telang Kabupaten Banyuasin.

Pada saat ditangkap oleh tim puma tersangka tidak melakukan perlawanan.

"Tersangka ini hendak keluar dari rumahnya Jalur V Rt 16 Rw 1 Desa Margarahayu Kecamatan Muara Telang Banyuasin, dan ketika dilakukan penggeledahan didapati HP milik korban merk Vivo dan Nokia terdapat dalam saku celananya," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIk.

Saat diamankan, tersangka langsung mengakui bahwa dirinya memang melakukan perbuatannya telah membunuh Korban.

Lantaran ingin melakukan pemerkosaan terhadap korban.

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada tim Puma, pelaku setelah menonton film dewasa (porno) langsung menuju ke rumah korban.

"Dari hasil keterangan tersangka bahwa tersangka sering mengintip korban pada saat korban mandi," kata Kapolres.

Tersangka kemudian masuk rumah korban dan menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi.

Setelah Korban keluar dari kamar mandi, korban kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan lalu pingsan.

Tersangka kemudian membawa korban ke ruang tamu, lalu korban diperkosa diruang tamu.

Mengetahui korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain.

Tak sampai disitu saja, tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna coklat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rapia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.

Setelah korban tak bernyawa, meninggal korban diseret oleh tersangka menggunakan sprei dan dimasukkan ke dalam ember warna hijau dan diikat sprei tersebut dengan menggunakan tali rapia.

Setelah melakukan pembunuhan, lalu tersangka keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar.

Kemudian anak kunci tersebut diselipkan dari bawah pintu.

Untuk motifnya, jelas AKBP Danny, tersangka memperkosa korban dikarenakan sebelumnya tersangka sudah menonton film dewasa (konten porno).

Tersangka kemudian panik karena korban berontak dan akhirnya dibunuh dengan cara dicekik dan diikat.

Dari penangkapan tersangka diamankan, barang bukti yakni, 1 hp merk Nokia, 1 hp merk Vivo, ember warna hijau, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas, serta tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin. (mbd)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved